Ada yang bisa kami bantu?
Kompeten, Unggul, Amanah, Tangguh
Seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Badan Karantina Indonesia, termasuk di Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) melaksanakan kegiatan penilaian potensi dan kompetensi dengan metode Computer Assisted Competency Test (CACT). Karantina Jambi melaksanakan kegiatan ini di UPT BKN Jambi pada Senin (3/7).
CACT merupakan penilaian kompetensi yang menggunakan metode untuk mengungkap kompetensi manajerial, kompetensi sosial kultural, literasi digital, serta emerging skills. Hasil dari CACT dapat digunakan untuk melakukan pemetaan pegawai bagi pegawai jabatan administrator, pengawas, pelaksana, dan jabatan fungsional setaranya.
Kegiatan ini diikuti oleh 65 orang pegawai BKHIT Jambi yang dibagi menjadi dua sesi dalam hari yang sama. Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi, menyatakan bahwa sesuai dengan amanat dari Kepala Badan Karantina Indonesia, kegiatan ini merupakan implementasi dari amanat UU Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN, yang mencakup penguatan pengawasan sistem merit serta digitalisasi manajemen ASN.
“Terima kasih atas dukungan dari Kantor BKN Jambi yang telah membantu menyukseskan rangkaian kegiatan ini. Penilaian ini dapat membantu kami dalam memetakan potensi dan kompetensi pegawai, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Dengan pemetaan yang tepat, kami dapat menempatkan pegawai sesuai dengan keahlian dan kemampuan mereka, sehingga tercipta lingkungan kerja yang lebih efisien dan produktif,”ujar Sudiwan.
Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) turut hadir dalam Pembukaan Kegiatan CACT (Computer Assisted Competency Test) yang diselenggarakan oleh Biro OSDM Badan Karantina Indonesia bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Nasional, Senin (01/07).
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M Panggabean. Dalam sambutannya, Sahat menjelaskan pentingnya pelaksanaan CACT ini bagi organisasi, yaitu sebagai tolak ukur kompetensi masing-masing pegawai, berharap agar seluruh pegawai mempersiapkan diri dengan baik dan sungguh-sungguh mengerjakan tes tersebut.
Setelah pembukaan, Sudiwan juga memberikan arahan kepada seluruh pegawai Karantina Jambi. Menurutnya, CACT bukan hanya sekedar ujian, tetapi merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas dan profesionalisme pegawai. Ia menekankan bahwa pelaksanaan CACT akan menjadi landasan penting dalam pengembangan karir pegawai di lingkungan Karantina Jambi.
“Saya harap seluruh pegawai tidak hanya dapat memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan, tetapi juga dapat meningkatkan kinerja serta kontribusi bagi kemajuan organisasi dan pelayanan kepada masyarakat,” tambah Sudiwan.
Sudiwan juga menghimbau seluruh pegawai untuk saling mendukung dan mempersiapkan diri dengan baik. “Lakukan persiapan secara maksimal sehingga kita semua dapat mencapai hasil yang optimal dan terus berkontribusi positif bagi Badan Karantina Indonesia semakin KUAT.” tutupnya.
Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) turut hadir dalam Pembukaan Kegiatan CACT (Computer Assisted Competency Test) yang diselenggarakan oleh Biro OSDM Badan Karantina Indonesia bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Nasional, Senin (01/07).
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M Panggabean. Dalam sambutannya, Sahat menjelaskan pentingnya pelaksanaan CACT ini bagi organisasi, yaitu sebagai tolak ukur kompetensi masing-masing pegawai, berharap agar seluruh pegawai mempersiapkan diri dengan baik dan sungguh-sungguh mengerjakan tes tersebut.
Setelah pembukaan, Sudiwan juga memberikan arahan kepada seluruh pegawai Karantina Jambi. Menurutnya, CACT bukan hanya sekedar ujian, tetapi merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas dan profesionalisme pegawai. Ia menekankan bahwa pelaksanaan CACT akan menjadi landasan penting dalam pengembangan karir pegawai di lingkungan Karantina Jambi.
“Saya harap seluruh pegawai tidak hanya dapat memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan, tetapi juga dapat meningkatkan kinerja serta kontribusi bagi kemajuan organisasi dan pelayanan kepada masyarakat,” tambah Sudiwan.
Sudiwan juga menghimbau seluruh pegawai untuk saling mendukung dan mempersiapkan diri dengan baik. “Lakukan persiapan secara maksimal sehingga kita semua dapat mencapai hasil yang optimal dan terus berkontribusi positif bagi Badan Karantina Indonesia semakin KUAT.” tutupnya.
Bertempat di ruang Aula Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi), dilaksanakan pelantikan resmi untuk tiga pegawai sebagai Dokter Hewan Karantina Ahli Madya. Pengambilan sumpah jabatan ini dipimpin oleh Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean secara daring melalui Zoom meeting pada Jumat (28/06).
Acara ini juga disaksikan langsung oleh Kepala Karantina Jambi, Sudiwan Situmorang yang didampingi oleh Kasubbag Umum, Sujianto serta beberapa pegawai Karantina Jambi lainnya. Pegawai Karantina Jambi yang dilantik adalah Hendra Purwana, Maulana Hanief Rachman, dan Aris Cahyono.
Dalam sambutannya, Sahat mengucapkan selamat kepada seluruh pejabat fungsional yang telah dilantik pada kesempatan ini. Ia juga berharap agar seluruh karantinawan dan karantinawati dapat bekerja sesuai dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.
Di akhir acara, Sudiwan Situmorang menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada pegawai Karantina Jambi yang dilantik. Ia juga berpesan agar seluruh pegawai dapat melaksanakan atau mengimplementasikan amanat dari Kepala Badan Karantina Indonesia terkait pelaksanaan tugas karantina yang KUAT (Kompeten, Unggul, Amanah dan Tangguh).
Jambi, (28/06) - Dhama Wanita Persatuan (DWP) Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) mengadakan pertemuan rutin bulanan dengan mengusung tema “Praktek Membuat Pempek”. Acara ini berlangsung meriah dan penuh keakraban.
Kegiatan dibuka oleh Ketua DWP Karantina Jambi, Tio Doris Siregar. Dalam sambutannya, Doris menyampaikan pentingnya peran istri pegawai dalam mendukung karir suami. “Peran kita sebagai istri pegawai sangat penting. Di balik laki-laki yang sukses pasti ada dukungan dari wanita yang hebat. Saya berharap kegiatan DWP ini dapat bermanfaat bagi seluruh anggota, sehingga menjadi kegiatan yang bermakna dan positif,” ujarnya.
Selain praktek membuat pempek, acara ini juga diisi dengan agenda rutin seperti kocok arisan dan pembagian doorprize. Pertemuan berlangsung hangat dan penuh keceriaan, mempererat tali silaturahmi antar anggota DWP Karantina Jambi.
Pada kesempatan ini, juga dilakukan penyerahan kenang-kenangan kepada salah satu anggota yang akan beralih tugas. Momen ini diisi dengan rasa terima kasih.
Jambi, (28/06) – Kepala Karantina Jambi, Sudiwan Situmorang melantik dan mengambil sumpah/janji dalam pengangkatan pertama Jabatan Fungsional Pranata Hubungan Masyarakat Terampil dan Pranata Arsiparis Terampil di Ruang Aula Karantina Jambi. Selain itu, Sudiwan juga melantik satu pegawai Pranata Hubungan Masyarakat Terampil dari Karantina Lampung secara daring melalui Zoom Meeting.
Acara pelantikan ini berlangsung dengan khidmat dan disaksikan secara langsung oleh Kasubbag Umum, PJ Satuan Pelayanan Karantina Jambi, Ketua Tim Karantina Hewan, Ketua Tim Karantina Ikan, Pejabat Fungsional KH, KI, KT, serta Pejabat Fungsional Keuangan serta rohaniawan dari Departemen Agama Provinsi Jambi.
Sudiwan menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada pegawai yang telah dilantik ke dalam jabatan fungsional tertentu. Dengan pelantikan ini, diharapkan para pejabat fungsional baru, baik yang dilantik secara langsung maupun daring, dapat menjalankan tugas dengan dedikasi tinggi dan berkontribusi secara signifikan dalam memperkuat Badan Karantina Indonesia.
“Laksanakan tugas dan tanggung jawab dengan penuh integritas dan pertahankan profesionalisme kerja dalam mewujudkan Karantina yang KUAT (Kompeten, Unggul, Amanah, Tangguh),” pesan Sudiwan dalam arahannya.
Jambi, (24/06) – Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) menunjukkan prestasi gemilang dengan menerima penghargaan dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jambi sebagai Satuan Kerja dengan nilai Indikator Kinerja
Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Triwulan 1 tahun 2024 sebesar 100. Penghargaan ini merupakan bukti nyata dari kinerja unggul yang diberikan oleh Karantina Jambi.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Achmad Junaedi, Kepala Seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan Internal. Mewakili Karantina Jambi, Sujianto selaku Kepala Sub Bagian Umum, bersama dengan Herry, Bendahara PNBP hadir untuk menerima penghargaan ini.
Sujianto menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh KPPN Jambi. “Penghargaan ini merupakan kebanggaan bagi kami. Kami berterima kasih kepada KPPN Jambi atas apresiasi yang diberikan,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari kerja keras seluruh tim keuangan Karantina Jambi. “Hal ini merupakan hasil dari kinerja seluruh tim Karantina Jambi sehingga penghargaan ini dapat kami terima,” tambah Sujianto.
Jambi, (24/06) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) mengadakan apel pagi di halaman Laboratorium Karantina Jambi. Sujianto, Kepala Sub Bagian Umum hadir selaku Pembina Apel pada kegiatan rutin yang dihadiri oleh seluruh pegawai tersebut.
Dalam amanatnya, Sujianto menekankan pentingnya integritas dalam melaksanakan tugas di lapangan. “Integritas adalah kunci utama dalam menjalankan tugas kita sebagai petugas karantina. Tanpa integritas, kita tidak akan mampu menjalankan tugas dengan baik dan benar,” ujar Sujianto.
Ia juga menyoroti pentingnya kekompakan antar pegawai untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas kerja di lapangan. Sujianto mendorong seluruh pegawai untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis. Menurutnya, lingkungan yang harmonis sangat penting untuk menunjang pekerjaan dan meningkatkan produktivitas. “Mari kita ciptakan suasana kerja yang nyaman dan harmonis. Dengan demikian, kita dapat bekerja dengan lebih baik dan mencapai target-target yang telah ditetapkan,” tambahnya.
Selepas apel, diadakan acara penyambutan sederhana untuk pegawai yang baru bergabung di Karantina Jambi. Acara ini berlangsung dengan penuh kehangatan dan kebersamaan, di mana seluruh pegawai secara bergantian bersalaman dengan keempat pegawai yang baru bergabung.
Jambi, (20/06) - Petugas Karantina Tumbuhan dari Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) telah melakukan pemeriksaan terhadap media Pembina bubuk bidara yang akan diekspor ke Oman. Bubuk bidara, yang terbuat dari daun bidara diketahui memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk mengurangi kadar kolesterol, melancarkan pencernaan, dan banyak lagi. Sebanyak 51 kg bubuk bidara ini akan dikirim melalui kargo Bandara Sultan Thaha.
Proses pemeriksaan meliputi pemeriksaan administrasi dan fisik untuk memastikan kesesuaian jumlah yang akan diekspor. Sumarto, Pemeriksa Karantina Tumbuhan Karantina Jambi, memastikan bahwa bubuk bidara tersebut bebas dari hama atau penyakit.
Elizabeth, Ketua Tim Karantina Tumbuhan menambahkan bahwa komoditas ini merupakan komoditas baru yang diekspor dari Jambi pada bulan Juni. Hingga hari ini, sebanyak 96,2 kg bubuk bidara telah diekspor ke Oman dalam tiga kali pengiriman.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi menyatakan bahwa Karantina Jambi berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap produk yang diekspor memenuhi standar kesehatan dan kualitas yang telah ditetapkan. “Dengan pemeriksaan yang ketat dan berkelanjutan, Karantina Jambi berharap dapat terus mendukung dan mendorong ekspor produk-produk lokal yang berkualitas tinggi ke pasar internasional, sehingga memberikan manfaat yang luas bagi perekonomian daerah dan nasional,” ujar Sudiwan.
Jambi - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) telah meningkatkan pengawasan lalu lintas hewan kurban (sapi dan kambing), sejak pasca Idul Fitri hingga saat ini. Pengawasan ini akan terus berlanjut hingga berakhirnya hari raya Iduladha nanti.
Pengawasan intensif dilakukan di Pelabuhan Kuala Tungkal dan Pelabuhan Muara Sabak. Kedua pelabuhan ini merupakan pintu masuk dan keluar lalu lintas hewan kurban antara Pulau Sumatera dan Kepulauan Riau.
Berdasarkan data dari sistem IQFast, tercatat bahwa periode April hingga 14 Juni 2024 terdapat 2.546 ekor sapi dan 15.306 ekor kambing telah melintas melalui Pelabuhan Kuala Tungkal. Sementara itu, sebanyak 20 ekor sapi tercatat melintas melalui Pelabuhan Muara Sabak.
Maulana Hanief Rachman, Ketua Tim Karantina Hewan menekankan pentingnya kesiagaan dalam mengawal lalu lintas hewan kurban. “Hal ini sudah menjadi kegiatan rutin yang kami lakukan setiap tahunnya. Peningkatan mobilitas hewan kurban ini telah kami antisipasi dengan melakukan peningkatan upaya pengawasan melalui penambahan petugas karantina dalam pelayanan dan patroli siaga yang bersinergi dengan instansi terkait,” ujar Hanief.
Kepala Karantina Jambi, Sudiwan Situmorang, juga terus memantau kinerja timnya dalam pengawasan ini. “Kami berkomitmen untuk memastikan tidak ada sapi ataupun kambing yang tidak sehat melintas, sehingga ternak yang melintas aman dikonsumsi oleh masyarakat,” tegas Sudiwan.
Langkah-langkah pengawasan ini diharapkan dapat menjaga kesehatan hewan kurban dan memberikan rasa aman bagi masyarakat yang akan mengonsumsi daging hewan kurban selama perayaan Iduladha. Karantina Jambi bersama tim terus berupaya maksimal untuk menjaga negeri dari potensi ancaman penyakit hewan yang dapat membahayakan.
Jambi, 15 Juni 2024 - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) turut hadir dalam inspeksi mendadak (Sidak) Satuan Tugas (Satgas) Pangan Provinsi Jambi di Pasar Angso Duo, salah satu pusat perdagangan terbesar di kota Jambi. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Abdullah Sani, Wakil Gubernur Provinsi Jambi dengan tujuan memastikan ketersediaan dan keamanan pangan bagi Masyarakat jelang hari raya iduladha.
Hendra Purwana, Ketua Tim Penegakkan Hukum beserta anggotanya, Suhardo Rony Tua hadir mewakili Karantina Jambi dalam kegiatan ini. Partisipasi Karantina Jambi sangat penting dalam rangka memastikan bahwa produk hewan, ikan, dan tumbuhan yang beredar di pasar aman dan bebas dari hama penyakit.
Hendra Purwana menjelaskan bahwa selama sidak im melakukan pemeriksaan terhadap berbagai produk pangan, termasuk daging, telur, cabai, bawang dan produk pangan lainnya. “Harga produk pangan di pasar tersebut masih aman dan terkendali. Meskipun ada sedikit kenaikan harga pada beberapa komoditas, kenaikan tersebut tidak signifikan dan masih dalam batas wajar. Tim Sidak mencatat bahwa stok pangan cukup memadai dan distribusi berjalan lancar, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan lonjakan harga yang berlebihan,” jelas Hendra.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi di tempat terpisah menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan Sidak ini. “Peran Karantina dalam memastikan keamanan telah kami laksanakan melalui pemeriksaan komoditas hewan, ikan dan tumbuhan yang masuk ke Provinsi Jambi untuk memstikan pangan yang didistribusikan memenuhi standar kesehatan dan keselamatan,” ujar Sudiwan.
Dalam rangka menjaga kualitas ekspor dan memastikan bahwa komoditas yang dikirim sesuai dengan standar internasional, Karantina Jambi giat melakukan pengawasan ketat terhadap seluruh cangkang sawit asal Jambi yang diekspor, khususnya ke Jepang. Jepang merupakan salah satu konsumen utama cangkang sawit dari Indonesia, memanfaatkan limbah sawit ini sebagai sumber energi terbarukan.
Kamis (13/06), Karantinawati Karantina Jambi melakukan pemeriksaan terhadap 21.000 ton cangkang sawit milik PT. Sumber Hijau Utama (PT. SHU) yang akan diekspor ke Jepang. Pemeriksaan ini bertujuan memastikan bahwa limbah sawit tersebut bebas dari serangga ataupun hama lainnya sebelum dikirim ke negara tujuan.
“Karantina Jambi melakukan pemeriksaan dan pengawasan, antara lain pemeriksaan komoditas ekspor dan proses fumigasi yang dipersyaratkan oleh negara tujuan,” jelas Elizabeth, Ketua Tim Karantina Tumbuhan.
Elizabeth juga menambahkan bahwa para pegawai karantina tumbuhan Karantina Jambi telah memiliki kompetensi sesuai dengan tugas yang diharuskan. “Petugas karantina yang bertugas dipastikan telah dibekali dengan keahlian ataupun sertifikasi pada bidangnya masing-masing,” ujarnya.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi, menyatakan pentingnya pemeriksaan ini dalam menjaga reputasi Indonesia sebagai eksportir yang dapat diandalkan. “Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap komoditas yang diekspor dari Jambi memenuhi standar kualitas internasional. Pemeriksaan yang teliti dan menyeluruh adalah kunci utama untuk mencapai hal tersebut,” tegas Sudiwan.
Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) meraih penghargaan dari Bea Cukai Jambi dalam ajang Bekabi Award yang digelar pada Rabu, (12/06). Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas sinergi dan kolaborasi yang luar biasa dalam meningkatkan kinerja di bidang pengawasan dan pelayanan Kepabenan dan Cukai sepanjang tahun 2023.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi hadir dalam acara tersebut didampingi oleh Ketua Tim Karantina Ikan, Sukarni dan Ketua Tim Karantina Hewan, Maulanan Hanief. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Bea Cukai Jambi, Wijang Abdillah di Ruang Aula KPPBC TMP B Jambi dengan rasa bangga.
Sudiwan mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas penghargaan yang diterima. “Kami sangat bangga menerima penghargaan ini. Ini adalah bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi seluruh tim di Karantina Jambi serta kerjasama yang erat dengan Bea Cukai Jambi. Sinergi antara kedua institusi ini selalu baik dan harmonis dan kami berkomitmen untuk terus memperkuat kerjasama,” ujar Sudiwan.
“Saya berterima kasih kepada seluruh tim yang telah bekerja dengan dedikasi tinggi. Tanpa kerja keras dan komitmen dari seluruh pegawai Karantina Jambi dan Bea Cukai, penghargaan ini tidak akan mungkin diraih. Kami berharap ke depannya dapat terus memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat dan negara. Mari terus jaga semangat dan integritas dalam menjalankan tugas,” ujar Sudiwan.
Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) menerima kunjungan lapangan Mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Pertanian Jurusan Budidaya Perairan Universitas Batanghari (UNBARI), Selasa (11/06). Kunjungan ini bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang tugas dan fungsi karantina dalam pengendalian hama dan penyakit, serta untuk mengeksplorasi potensi komoditas yang dapat dibudidayakan.
Kepala Karantina Jambi, Sudiwan Situmorang menyambut baik kedatangan para mahasiswa. Dalam sambutannya, Sudiwan menjelaskan peran dan tugas pokok serta fungsi (tupoksi) penting karantina dalam menjaga kesehatan hewan, ikan, dan tumbuhan bagi negeri. Ia menekankan bahwa karantina memainkan peran vital dalam mendukung ketahanan pangan nasional. “Kami berperan dalam mencegah penyebaran penyakit guna menjaga kelestarian sumber daya dengan memastikan komoditas yang akan dilalulintaskan dari dan ke Provinsi Jambi bebas dari hama ataupun penyakit,” jelas Sudiwan.
Kunjungan ini disambut dengan antusias oleh para mahasiswa. Mereka antusias mengajukan berbagai pertanyaan terkait peran karantina dalam menjaga negeri. Eko Harianto, Dosen Program Studi Budidaya Perairan Unbari yang turut serta dalam kunjungan ini, mewakili para mahasiswa yang hadir menyampaikan terima kasih atas kesediaan pihak karantina dalam berbagi ilmu.
Selain mendengarkan paparan dari Tim Karantina Jambi, para mahasiswa juga melakukan kunjungan ke Tempat Pemeriksaan Fisik Ikan (TPFI) dan Laboratorium Karantina Jambi. Mereka berkesempatan melihat secara langsung aktivitas yang ada, mulai dari pemeriksaan fisik ikan hingga proses laboratorium yang digunakan untuk memastikan kesehatan dan keamanan komoditas Media Pembawa (MP).
Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pemahaman lebih mendalam kepada para mahasiswa tentang pentingnya peran karantina dalam menjaga kelestarian sumber daya alam. Dengan demikian, edukasi perkarantinaan dapat diketahui oleh pihak akademisi khususnya mahasiswa selaku generasi penerus bangsa.
Jambi, (10/06) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) menggelar kegiatan Apel Pagi di Halaman Laboratorium Karantina Jambi. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pegawai dan dipimpin langsung oleh Kepala Karantina Jambi, Sudiwan Situmorang.
Dalam apel pagi tersebut, Sudiwan Situmorang menyampaikan amanat penting terkait peningkatan pengawasan jelang hari raya iduladha. Ia menegaskan bahwa seluruh pejabat teknis harus meningkatkan pengawasannya untuk memastikan kesehatan dan keamanan hewan kurban yang akan disalurkan kepada masyarakat. “Jelang Iduladha, kita harus ekstra hati-hati dan memastikan bahwa hewan kurban yang masuk dan keluar dari wilayah kita dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit,” ujar Sudiwan.
“Saya harapkan kesiagaan dari seluruh pejabat Karantina yang bertugas di seluruh Satuan Pelayanan atau Pos Pelayanan agar memastikan lalu lintas hewan kurban dari dan ke Provinsi Jambi sehat dan layak untuk dikurbankan serta bebas dari Hama Penyakit Hewan Karantina,” tegas Sudiwan.
“Melalui kesempatan ini, saya ingatkan kembali kepada seluruh pegawai agar terus menjaga integritas dalam bertugas. Hindari penyelewengan ataupun pelanggaran aturan dalam bertugas,” ujar Sudiwan.
“Berikan pelayanan yang prima, maka dari itu jaga Kesehatan dengan mengatur pola makan yang sehat, istirahat yang cukup, rutin berolahraga dan tetap terhidrasi sehingga tugas kita dalam menjaga Negeri tetap KUAT (Kompeten, Unggul, Amanah, Tangguh,” tutup Sudiwan.
Jambi, (05/06) – Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) berhasil menahan media pembawa sejumlah 2 kg gelembung ikan malung dan 7 kg gelembung ikan gulama senilai 15 juta rupiah yang tidak dilengkapi dokumen resmi.
Gelembung ikan tersebut rencananya akan dilalulintaskan dari provinsi jambi ke daerah tujuan Jakarta melalui jasa pengiriman ekspedisi yang ada di kargo Bandara Sultan Thaha Jambi.
Pejabat Karantina Ikan, Ilyas menjelaskan kronologis penahanan, bermula ketika petugas Avsec (Aviation Security) melakukan pengawasan rutin melalui scan mesin X-Ray di Kargo Bandara Sultan Thaha. Dalam proses pengawasan tersebut, ditemukan adanya 2 box berisi gelembung ikan yang mencurigakan. Selanjutnya dari pihak Avsec melakukan koordinasi dengan Pihak Karantina Jambi.
"Selanjutnya petugas karantina melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kelengkapan dokumen persyaratan pengiriman dan hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa gelembung ikan tersebut tidak dilengkapi dengan sertifikat karantina serta dokumen pendukung lainnya yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan Undang Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan untuk mengirim dan melalulintaskan media pembawa antar wilayah dalam negara Republik Indonesia," jelasnya
Lebih lanjut ilyas menjelaskan petugas karantina segera melakukan penahanan terhadap gelembung ikan tersebut dan langsung berkoordinasi dengan pihak ekspedisi untuk proses lebih lanjut. Pemilik barang dipanggil ke Kantor Karantina Jambi untuk dilakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
"Menurut pengakuan Pemilik, Ia tidak mengetahui regulasi yang mengharuskan setiap komoditas ikan ataupun produknya dilaporkan ke Karantina, setelah diberikan pemahaman mengenai aturan dan regulasi yang berlaku, barang tersebut diserahkan kembali kepada pemilik untuk kemudian dapat melengkapi dan memenuhi persyaratan perkarantinaan sesuai peraturan yang telah ditetapkan dan selanjutnya dilaporkan ke petugas karantina sesuai dengan prosedur yang berlaku," ujar Ilyas
Kepala Karantina Jambi, Sudiwan Situmorang menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap aturan karantina dalam menjaga keamanan dan kesehatan produk ikan yang dilalulintaskan.
"Kami akan terus memperketat pengawasan dan tidak akan segan-segan mengambil tindakan tegas terhadap setiap pelanggaran yang terjadi," ujarnya.
Menutup keterangan pers, Sudiwan berharap dengan adanya penahanan ini, masyarakat dan pelaku usaha lebih memahami dan mematuhi regulasi yang telah ditetapkan untuk melindungi Negeri. Karantina Jambi juga akan menjadikan hal ini sebagai bahan acuan dan evaluasi bahwa perlunya sosialisasi kepatuahan karantina kepada Masyarakat di Provinsi Jambi dan akan terus memperkuat sinergitas dengan instansi terkait untuk memperkuat pengawasan.
Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) mendampingi Pemerintah Provinsi Jambi dalam upaya menggali potensi produk yang berorientasi ekspor. Kegiatan ini dilakukan melalui audiensi bersama dengan jajaran Direktorat Ekspor Produk Pertanian Kementerian Perdagangan RI di Jakarta, Kamis (06/06).
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi, hadir dalam pertemuan tersebut didampingi oleh Miftahul Fikar Ultira, Kepala Satuan Pelayanan Bandara Sultan Thaha. Dalam audiensi tersebut, Sudiwan Situmorang memaparkan kinerja ekspor Provinsi Jambi berdasarkan data lalu lintas ekspor yang difasilitasi oleh Karantina Jambi.
“Kami siap dalam mendukung upaya dari Pemerintah Provinsi Jambi melalui fungsi kami dalam menjaga kualitas komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan serta memfasilitasi ekspor ke manca negara,” ujar Sudiwan Situmorang. Ia menambahkan bahwa Karantina Jambi berupaya mendukung akselerasi ekspor di Provinsi Jambi. “Kami telah melakukan diskusi bersama dengan eksportir untuk menampung permasalahan yang ada dan telah kami sampaikan juga di forum ini,” tambahnya.
“Terdapat komoditas ekspor dari Jambi yang potensial, namun ada yang harus melalui tempat lain karena terkendala regulasi atau kurang bersaing karena belum diolah secara optimal. Ini perlu kita fasilitasi bersama untuk meningkatkan perekonomian Jambi,” ungkap Sudiwan.
Pertemuan ini diharapkan dapat membuka peluang lebih luas bagi produk unggulan dari Jambi untuk menembus pasar internasional. Dukungan dari Karantina Jambi diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing produk lokal sehingga mampu bersaing di pasar global.
“Karantina Jambi akan turut serta mengawal program ini melalui kolaborasi dari seluruh instansi terkait. Kami berkomitmen menjalankan peran sesuai tugas pokok Badan Karantina Indonesia dalam memfasilitasi perdagangan komoditas pertanian dan perikanan,” tutup Sudiwan.
Jambi, (03/06) – Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) menggelar acara Coffee Morning yang berlangsung di Ruang Aula Karantina Jambi pada hari Senin (3/6). Acara ini dihadiri oleh beberapa eksportir di Provinsi Jambi.
Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan forum diskusi dan pengumpulan informasi mengenai kendala-kendala yang dihadapi para eksportir dalam menjalankan bisnis mereka di wilayah Jambi. Dengan adanya diskusi ini, diharapkan berbagai masalah yang dialami oleh eksportir dapat diidentifikasi dan dicarikan solusinya.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kegiatan ini. “Kami berharap bahwa melalui diskusi hari ini, kita bisa mengidentifikasi berbagai kendala yang dihadapi oleh para eksportir di Provinsi Jambi. Hasil dari diskusi ini akan sangat berguna sebagai bahan masukan yang akan kami sampaikan pada pertemuan dengan Kementerian Perdagangan di hari kamis mendatang,” ujarnya.
Para eksportir yang hadir dalam acara ini berkesempatan menyampaikan berbagai kendala yang mereka hadapi, mulai dari regulasi ekspor hingga tantangan logistik. Diskusi berlangsung interaktif dengan banyak masukan konstruktif yang diharapkan dapat memperbaiki ekosistem ekspor di Jambi.
Acara Coffee Morning ini merupakan salah satu bentuk komitmen Karantina Jambi dalam mendukung dan memfasilitasi para pelaku usaha ekspor di Jambi. Selain itu, diharapkan akan tercipta sinergi yang lebih baik antara pemerintah dan pelaku usaha sehingga meningkatkan perekonomian daerah melalui ekspor.
Pada akhir acara, Sudiwan Situmorang kembali menekankan bahwa masukan dari para eksportir sangat berharga dan akan menjadi prioritas dalam pembahasan dengan Kementerian Perdagangan. “Kami berkomitmen untuk terus memperbaiki pelayanan dan mendukung para eksportir agar dapat lebih kompetitif di pasar global,” pungkasnya.
Jambi, (31/05) – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) mengadakan kegiatan rutin bulanannya di Ruang Aula Karantina Jambi. Kegiatan kali ini mengusung tema “Sharing Tutorial Membuat Bros Cantik dari Pita” yang merupakan program dari bidang pendidikan DWP.
Acara ini menghadirkan Theresa Putri, anggota DWP Karantina Jambi sebagai narasumber. Putri memberikan edukasi dan tutorial praktis kepada seluruh anggota DWP tentang cara membuat bros bunga dari pita. Dengan penuh antusiasme, para peserta mengikuti setiap langkah yang diajarkan, mulai dari pemilihan bahan hingga teknik pembuatan yang detail.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan keterampilan baru kepada anggota DWP yang bisa bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari maupun sebagai tambahan keterampilan untuk usaha rumahan,” ujar Emi, Wakil Ketua DWP Karantina Jambi.
Selain kegiatan tutorial, acara ini juga diisi dengan agenda arisan rutin yang selalu dinantikan oleh anggota DWP. Suasana acara berlangsung dengan penuh keakraban dan semangat kekeluargaan.
“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi kami, selain menambah keterampilan, juga mempererat tali silaturahmi antaranggota,” ungkap Nurul, salah satu anggota DWP yang hadir.
Jambi (03/06), Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) melaksanakan kegiatan apel pagi di Halaman Laboratorium Karantina Jambi. Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi hadir sebagai pembina apel.
Sudiwan menghimbau seluruh pegawai untuk meningkatkan profesionalisme dalam bekerja. ”Setiap pegawai harus profesional dalam menjalankan tindakan karantina ataupun kegiatan operasional. Seluruh pegawai wajib menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing dengan integritas,” ujar Sudiwan.
Ia menekankan bahwa pejabat karantina harus mampu bertanggung jawab atas setiap tindakan ataupun keputusan yang ditetapkan. “Seluruh pegawai sudah memiliki kompetensi ataupun keterampilan pada bidangnya masing-masing. Lakukan pekerjaan dengan baik dan usahakan “zero mistake” sehingga profesionalitas kerja akan terpancar dan dirasakan oleh stakeholder Karantina,” tambah Sudiwan.
Sudiwan juga menyampaikan bahwa ia akan secara terus menerus mengingatkan seluruh pegawai untuk mengutamakan integritas. “Kita harus bertanggung jawab terhadap Amanah negara untuk menjaga Negeri. Utamakan integritas dan profesionalisme dalam bertugas,” pungkas Sudiwan.
Jambi (01/06) - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila dengan khidmat. Bertindak sebagai pembina apel, Sudiwan Situmorang, yang menyampaikan amanat dari Badan Ideologi Negara kepada seluruh peserta upacara.
Dalam pidatonya disampaikan mengenai pentingnya merawat dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. “Peringatan Hari Lahir Pancasila ini adalah momentum penting bagi kita semua untuk merenungkan dan memperkuat komitmen terhadap ideologi bangsa kita,” ujar beliau.
Beliau juga mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama bergotong royong merawat anugerah Pancasila. “Melalui peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni, mari kita bersama-sama bekerja sama dan berkolaborasi menjaga kerukunan dan keutuhan sebagai wujud pengamalan nilai-nilai Pancasila,” tambahnya.
Sudiwan Situmorang berharap peringatan ini dapat memompa semangat seluruh pegawai untuk terus mengamalkan Pancasila demi Indonesia yang maju, adil, makmur, dan berwibawa di kancah dunia. “Semoga peringatan Hari Lahir Pancasila ini menjadi pendorong bagi kita semua untuk bekerja lebih keras dan lebih baik demi kemajuan bangsa,” tutupnya.
Jelang hari raya Iduladha, Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) yang dipimpin oleh Hendra Purwana, Ketua Tim Penegakkan Hukum (Gakkum) melakukan sinergi ke beberapa instansi terkait di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jumat (24/05). Hendra bersama dengan anggota tim Gakkum yang terdiri dari Intelijen, Polsus dan PPNS berkunjung ke Pos Airud Polres Tanjabbar, Polsek Kawasan Pelabuhan dan Pos TNI AL.
Hendra mengatakan bahwa kunjungan ini dilakukan untuk melakukan kolaborasi bersama dalam hal pengawasan lalu lintas Media Pembawa (MP) dari dan ke Provinsi Jambi. Beliau menambahkan bahwa jelang hari raya Iduladha, lalu lintas hewan ternak seperti sapi dan kambing akan meningkat cukup signifikan. “Kolaborasi sangat diperlukan untuk memastikan bahwa seluruh komoditas yang melintas di pintu pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan,” ujar Hendra.
Hendra menjelaskan Kabupaten Tanjabbar menjadi fokus perhatian karena mobilitas hewan ternak yang ramai dilalulintaskan melalui Pelabuhan Kuala Tungkal. “Peningkatan pengawasan telah dilakukan sejak bulan Mei sampai dengan hari raya iduladha mendatang. Karantina Jambi telah mempersiapkan sdm untuk piket selama hari raya tersebut,” tambah Hendra.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi di tempat terpisah menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan sinergi dan kolaborasi demi menjaga pelalulintasan Media Pembawa tetap kondusif. “Tim Gakkum Karantina Jambi bersama dengan Tim Teknis Karantina hewan, ikan dan tumbuhan akan kompak berjaga di setiap pintu pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan di Provinsi Jambi. Selain itu, dukungan dari instansi terkait seperti Polisi dan TNI AL akan sangat membantu dalam hal pengawasan lalu lintas ini,” pungkasnya.
Jambi (27/10), Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) melaksanakan kegiatan apel pagi di Halaman Laboratorium Karantina Jambi. Sujianto, Kepala Sub Bagian Umum hadir sebagai pembina apel.
Sujianto mendorong seluruh pegawai untuk meningkatkan kedisiplinan. Ia menyampaikan kedisiplinan pegawai sangat penting dalam melaksanakan tugas. “Kedisiplinan kerja dan waktu yang baik harus menjadi pedoman bagi seluruh pegawai,” ujar Sujianto.
Sujianto juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pejabat karantina hewan, ikan dan tumbuhan yang telah berkinerja dengan baik dalam pengawasan jelang hari raya iduladha. “Tetap jaga kesehatan dan laksanakan tugas sesuai aturan,” tutup Sujianto.
Jambi, (21/05) – Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) dan badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) melaksanakan acara kegiatan penandatanganan Berita Acara Verifikasi dan Validasi Barang Milik Negara (BMN). Agenda utama kegiatan ini adalah tidak lanjut dari Surat Sekretaris Jenderal Kepala Biro Keuangan Kementerian Kelautan dan Perikanan nomor : R 766/SJ.2/TU.210/III/2024 tanggal 21 April 2024 dan Surat Sekretaris Utama Badan Karantina Indonesia nomor : B-2966/PL.220/B/4/2024 tanggal 17 April 2024 perihal : Instruksi tindak lanjut pelaksanaan inventarisasi BMN yang ada di SKIPM Jambi yang rencananya akan dialihankan ke BMN Badan Karantina Indonesia.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Kepala Karantina Jambi, Sudiwan Situmorang. Sudiwan menyampaikan apresiasinya atas dukungan dari BPPMHKP. “Seluruh BMN yang rencanananya akan dialihkan setelah proses verifikasi dan validasi ini akan sangat bermanfaat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi perkarantinaan nantinya,” ujar Sudiwan.
Respon positif juga datang dari Kepala BPPMHKP Jambi, Piyan Gustaffiana. Ia menyatakan bahwa kerjasama yang telah terjalin selama ini harus terus dibina dengan baik. “Kami sangat terbuka untuk bekerja sama dan mendukung sinergi yang berdampak positif,” kata Piyan.
Setelah sambutan dari kedua pimpinan, acara dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara Verifikasi dan Validasi BMN. Penandatanganan ini merupakan penanda telah terjadinya persetujuan atas hasil verifikasi dan validasi BMN antara BPPMHKP Jambi dan Karantina Jambi sebagai dasar tindak lanjut dalam proses untuk pengalihan BMN dari Kementerian Kelautan dan Perikanan ke Badan Karantina Indonesia.
Ana Sufarman, Pejabat Pengelola BMN Karantina Jambi menginformasikan bahwa BMN yang diserahkan terdiri dari Gedung dan Bangunan Kantor Wilker, alat laboratorium, perangkat elektronik dan barang lainnya.
“Ada 100 NUP BMN dalam kondisi baik, 8 NUP BMN rusak ringan & 27 NUP BMN rusak berat serta 30 NUP BMN tambahan dalam kondisi baik. BMN yang akan kami terima nantinya akan kami kelola & pergunakan sebaik mungkin untuk mendukung peran kinerja Karantina Jambi,” tutup Ana.
Rapat koordinasi diseminasi PDRB Triwulan I Tahun 2024 Provinsi Jambi dilaksanakan di ruang Pola, kantor Gubernur Jambi. Elizabeth Butar butar, Ketua Tim Karantina Tumbuhan mewakili Karantina Jambi ikut hadir dan memaparkan potensi ekspor komoditas baik dari hewan, ikan maupun tumbuhan di Provinsi Jambi. Rakor ini dibuka langsung oleh Muktamar, staf ahli Gubernur Jambi Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi tumbuh tetapi melambat sekitar 3.83%. Komoditas unggulan mengalami tren positif dan negatif seperti kopi, teh dan rempah-rempah mengalami sedikit penurunan sedangkan kelapa dan pinang sedikit meningkat.
Pertumbuhan ekonomi Triwulan I Provinsi Jambi 33% digerakkan dari sektor pertanian, kehutanan dan perkebunan. Pertumbuhan ekonomi tidak melihat dari harga produk akan tetapi didasarkan pada jumlah produksi atau volumenya.
Produk pertanian dari tumbuhan seperti cangkang sawit, pinang biji, kelapa bulat sedangkan produk hewan seperti sarang burung walet dan madu, produk ikan seperti udang belalang, cupang, kepiting memiliki potensi ekspor dari Provinsi Jambi, ujar Elizabeth dalam paparannya.
Pembangunan infrastruktur akan mempengaruhi arus barang sehingga akan berdampak pula terhadap pertumbuhan ekonomi. Pengembangan sektor baru seperti pariwisata juga memiliki pengaruh yang besar terhadap ekonomi masyarakat. Selain itu, diperlukan juga peningkatan kemampuan SDM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Jambi, (20/05) - Tim Karantina Hewan Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) melaksanakan kegiatan monitoring terhadap Pangan Segar Asal Hewan (PSAH) berupa madu milik PT. CLB. Monitoring dilakukan di rumah produksi dan peternakan lebah madu PT. CLB. Tim yang terdiri dari Dokter Hewan Karantina, Fitria Ardhiani, serta Paramedik Karantina, Agustina Yuliana dan Wedi Dores bekerja sama dalam upaya pengawasan keamanan PSAH di Jambi.
Fitria menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa madu yang dihasilkan oleh PT. CLB aman dikonsumsi. “Kami melakukan pengambilan sampel madu, pemeriksaan fasilitas sarana dan prasarana rumah produksi, serta memastikan higienitas, sanitasi dan keamanan pangan mulai dari proses panen di peternakan lebah sampai ke proses produksi,” ujarnya.
Sampel yang diambil nantinya akan dilakukan uji Laboratorium di Karantina Jambi. Langkah ini dilakukan guna memastikan kualitas dan Kesehatan dari Media Pembawa (MP) tersebut sehingga produk hewan yang dilalulintaskan dari Provinsi Jambi memiliki kualitas yang baik. “Hasil dari monitoring PSAH ini juga menjadi acuan dalam menentukan mitigasi risiko dan Tindakan Karantina,” tambah Fitria.
Kepala Karantina Jambi, Sudiwan Situmorang menekankan pentingnya peran serta karantina dalam menjaga kualitas komoditas produk hewan di Provinsi Jambi. “Hal ini merupakan bentuk partisipasi aktif kami dalam memastikan keamanan bahan konsumsi masyarakat dari Provinsi Jambi,” ujar Sudiwan.
Jambi, (21/05) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) melakukan pemeriksaan terhadap 1.357 batang tanaman hias berbagai jenis. Pemeriksaan MP dilakukan oleh petugas karantina tumbuhan untuk memastikan komoditas karantina tumbuhan ini sehat dan tidak membawa OPTK ke negara tujan, tindakan karantina ini merupakan bagian dari sop karantina sebelum diekspor ke Rusia melalui jalur udara.
Benny Nurmansyah, Analis Perkarantinaan Tumbuhan Muda Karantina Jambi bertanggung jawab atas pengambilan sampel tanaman hias. Beberapa jenis tanaman yang diperiksa adalah Aglaonema, Anthurium, Asplenium, Calathea, Dracaena, Epipremnum, Philodendron, Scindapsus, Spathiphyllum, Syngonium, dan Monstera. Benny menjelaskan bahwa sampel yang diambil akan diuji lebih lanjut di Laboratorium Karantina Jambi sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi sebelum diterbitkannya Phytosanitary Certificate (PC).
Ani Ardiana, Analis Perkarantinaan Tumbuhan Madya yang bertugas melakukan pengujian laboratorium menyatakan berdasarkan persyaratan negara Rusia, ada beberapa target, yaitu serangga (Frankliniella occidentalis) , cendawan (Phymatotricopsis omnivore, Synchytrium endobioticum) dan Nematoda (Globodeta pallida, Globodera rostochiensis, Meloidogyne chitwoodi, Meloidogyne enterolobii, Meloidogyne Fallax, Nacobbus aberrans dan Xiphinema rivesi).
Ani menambahkan bahwa sebelum pemeriksaan laboratorium, tanaman hias telah direndam dengan nemastisida secara mandiri oleh eksportir guna mematikan nematoda. “Hasil uji yang dilakukan menyatakan bahwa tanaman bebas dari target pengujian yang dipersyaratkan negara tujuan,” jelas Ani.
Kepala Karantina Jambi, Sudiwan Situmorang menegaskan bahwa Karantina Jambi berkomitmen dalam memfasilitasi ekspor dan memastikan bahwa tanaman yang diekspor memiliki kualitas yang baik. “Kami hadir untuk memastikan bahwa tumbuhan yang diekspor memenuhi standar kualitas dan bebas dari hama sehingga tidak menimbulkan risiko bagi negara tujuan,” ujar Sudiwan.
Jambi, (20/05) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) menggelar upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-116 di halaman Laboratorium Karantina Jambi. Acara yang berlangsung khidmat tersebut dihadiri oleh seluruh pegawai dan staf Karantina Jambi serta sejumlah undangan.
Bertindak sebagai inspektur upacara, Kepala Karantina Jambi, Sudiwan membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI pada upacara peringatan Harkitnas ke-116 ini. Disampaikan mengenai pentingnya semangat kebangkitan nasional dalam menghadapi tantangan zaman. Dalam pidatonya, Sudiwan mengajak seluruh peserta upacara untuk mengambil inspirasi dari semangat perjuangan para pendiri bangsa dalam bekerja keras dan berinovasi demi kemajuan bangsa dan negara.
“Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-116 ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat komitmen seluruh pegawai Karantina Jambi dalam memberikan pelayanan terbaik serta mendukung pembangunan nasional melalui sektor pertanian dan perikanan yang sehat dan berkualitas,” pungkas Sudiwan.
Upacara berlangsung dengan penuh khidmat, diawali dengan pengibaran bendera Merah Putih yang diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Seluruh peserta upacara mengikuti dengan penuh rasa hormat dan bangga.
Setelah upacara selesai, acara dilanjutkan dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) Kenaikan Pangkat kepada beberapa pegawai. Sudiwan memberi pesan kepada pegawai penerima SK untuk terus semangat dalam berkinerja di Karantina Jambi. Ia juga berpesan kepada seluruh pegawai, baik PNS ataupun PPNPN agar mempertahankan semangat dalam menjalankan tugas.
Jambi, (15/05) – Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan ketepatan data lalu lintas komoditas domestik masuk (Domas), Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) mengadakan Sosialisasi Penyelesaian Administrasi yang melalui perusahaan ekspedisi. Sosialisasi ini digelar berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan serta Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2023.
Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari beberapa perusahaan ekspedisi, antara lain Lion Parcel, J&T, JNE, PT. Pos Indonesia, ID Express, dan Tiki. Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan memberikan edukasi terkait penanganan administrasi Karantina, khususnya lalu lintas Domas.
Menurut data dari Sistem Informasi Badan Karantina Indonesia, ditemukan adanya missing data antara tempat pengeluaran dan pemasukan, khususnya di Bandara Sultan Thaha dan Kantor Pos Jambi, terkait lalu lintas komoditas wajib periksa yang melalui jasa ekspedisi.
Hendra Purwana, Ketua Tim Penegakkan Hukum (Gakkum), memberikan sosialisasi langsung kepada para peserta rapat. “Kami perlu memastikan bahwa semua pihak memahami pentingnya ketepatan data dalam sistem Barantin untuk mencegah ketidakcocokan data,” ujar Hendra dalam presentasinya.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi yang juga hadir dalam kegiatan tersebut, menekankan pentingnya solusi bersama untuk mengatasi masalah ini. “Kolaborasi antara semua pihak sangat penting untuk memastikan data yang masuk ke sistem Barantin akurat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan,” kata Sudiwan.
Kegiatan ini juga menjadi ajang diskusi yang produktif, di mana seluruh peserta aktif terlibat dalam penyelesaian dan pencarian solusi bersama. “Kami sangat menghargai masukan dan kerjasama dari pihak ekspedisi, ini adalah langkah positif menuju sistem administrasi yang lebih baik dan transparan,” tambah Hendra.
Jambi, (14/05) - Manager Area PT IPC Terminal Petikemas Jambi, Wedhar Tani Aji melakukan kunjungan silaturahmi ke Kantor Karantina Jambi. Wedhar hadir bersama dengan Teguh Arifiyanto dan Rosidi Anneor, timnya untuk menjalin kerja sama yang lebih erat dengan pihak Karantina Jambi. Kedatangan mereka disambut hangat oleh Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi, yang didampingi oleh Mifrahul Fikar Ultira, Kepala Satuan Pelayanan Bandara Sultan Thaha, Hendra Purwana, Ketua Tim Penegakkan Hukum (Gakkum), dan Elizabeth, Ketua Tim Karantina Tumbuhan.
Selama kunjungan tersebut, tercipta sesi diskusi yang interaktif antara kedua belah pihak. Topik utama yang dibahas adalah implementasi Single Submission Quarantine Custom (SSmQC) di Pelabuhan Talang Duku. Sudiwan Situmorang menyampaikan harapannya agar Pelindo dapat menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan, khususnya tempat pemeriksaan komoditas pertanian dan perikanan yang akan melintas melalui jalur laut. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pemeriksaan tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh prosedur pelaksanaan Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK).
Sudiwan menekankan bahwa tujuan utama dari penyediaan fasilitas tersebut adalah untuk menyukseskan kebijakan nasional Stranas PK yang dicanangkan oleh Presiden RI. “Kami berharap Pelindo dapat mendukung upaya ini sehingga efisiensi waktu dan biaya bagi para pengguna jasa dapat tercapai,” ujar Sudiwan.
Menanggapi hal tersebut, Wedhar menyatakan kesiapan Pelindo untuk mendukung program SSmQC. “Kami sangat mendukung inisiatif ini dan siap bekerja sama untuk mewujudkannya,” ungkapnya. Sebagai tindak lanjut dari diskusi ini, direncanakan pertemuan lanjutan dengan pihak Bea Cukai dan instansi terkait lainnya. Pertemuan tersebut diharapkan dapat mempercepat implementasi SSmQC di Pelabuhan Talang Duku.
Jambi, (14/05) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) mengadakan rapat pengelolaan audit eksternal untuk Sistem Manajemen Terintegrasi ISO 9001:2015, 37001:2016 & 45001:2018. Rapat tersebut berlangsung di Ruang Aula Karantina Jambi dan dihadiri oleh seluruh anggota Tim Pengelola Sistem Manajemen Terintegrasi Karantina Jambi.
Rapat dipimpin oleh Kepala Karantina Jambi, Sudiwan Situmorang, yang didampingi oleh Sujianto, Kepala Sub Bagian Umum Karantina Jambi. Dalam sambutannya, Sudiwan menekankan pentingnya persiapan dan kolaborasi dari masing-masing anggota tim. “Kita harus memastikan bahwa semua pengelolaan dan penerapan dari sistem manajemen terintegrasi di Karantina Jambi telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan standar yang ditetapkan,” ujarnya.
Sudiwan juga mendorong seluruh anggota tim untuk bekerja sama dan berkomitmen dalam mempersiapkan segala sesuatu dengan baik. “Kerja sama dan komitmen dari seluruh tim sangat diperlukan agar kita dapat meraih hasil yang optimal dalam audit nanti,” tambahnya.
Sujianto, sebagai Kepala Sub Bagian Umum, juga memberikan arahan teknis mengenai penyusunan dokumen dan eviden yang sesuai dengan persyaratan audit. Beliau menyampaikan bahwa seluruh pegawai harus melaksanakan sistem ini dengan komitmen dan harus memahami setiap aspek dari ketiga sistem manajemen tersebut.
Di akhir rapat, Hendra Purwana selaku Manajer Mutu Sistem Manajemen Terintegrasi ini menyampaikan bahwa Karantina Jambi akan terus berupaya menjaga integritas dan kualitas dalam setiap aspek pelayanannya dan persiapan ini merupakan langkah nyata dalam upaya tersebut. Ia berharap bahwa seluruh tim dapat bekerja keras dan berfokus pada tujuan bersama demi kemajuan Karantina Jambi.
Jambi, (14/05)-Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan kunjungan koordinasi ke Kantor Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi). Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara Karantina Indonesia dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait pengawasan lalu lintas komoditas perikanan di Provinsi Jambi. Kunjungan dipimpin oleh Donny Muhamad Faisal, Ketua Tim Kerja Pengawasan Distribusi KKP didampingi oleh timnya.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi, menyambut kedatangan Donny dan anggotanya dengan hangat, didampingi oleh Sukarni, Ketua Tim Karantina Ikan dan Hendra Purwana, Ketua Tim Penegakkan Hukum (Gakkum). Pertemuan ini secara khusus membahas peningkatan koordinasi dalam mengatasi masalah pelalulintasan Benih Bening Lobster (BBL) ilegal yang semakin merajalela di perairan Jambi.
Dalam pertemuan tersebut, Sudiwan Situmorang menekankan pentingnya sinergi antara lembaga terkait dalam menanggulangi permasalahan di lapangan. Ia menyampaikan harapannya agar kolaborasi yang kuat dapat dilakukan guna memastikan upaya penangkapan dan penyelamatan komoditas perikanan ilegal dapat berjalan lancar dan efektif.
Donny merespons dengan positif dan menyampaikan bahwa dengan banyaknya upaya penyelundupan, diperlukan penguatan kerja sama dalam pengawasan dan penindakan, juga dalam hal penanganan barang bukti selanjutnya. Hal-hal lainnya yang menjadi catatan dan masukan akan segera ditindaklanjuti dan menyampaikan hal ini ke pimpinan di pusat. “Hal ini akan segera kami tindaklanjuti dan menyampaikan kepada pimpinan dan hasilnya akan kami informasikan nantinya,” ujar Donny.
“Hal ini harapannya dapat menjadi momentum untuk memperkuat kerjasama antara KKP dan Karantina Jambi dalam menjaga kelestarian sumber daya perikanan. Semoga Langkah yang konkret dapat segera diambil untuk mengatasi permasalahan ini dan kiranya kolaborasi dan sinergi dapat semakin KUAT,” tutup Sudiwan.
Jambi, (13/05) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) menggelar kegiatan apel pagi di Halaman Laboratorium Karantina Jambi. Apel pagi ini menjadi momentum penting bagi seluruh pegawai Karantina Jambi untuk memperkuat komitmen terhadap integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas.
Apel pagi dipimpin oleh Sudiwan SItumorang, Kepala Karantina Jambi. Beliau menekankan pentingnya integritas dalam setiap aspek pekerjaan yang dilakukan oleh para pegawai. “Integritas adalah pondasi utama dari kepercayaan masyarakat kepada lembaga kita. Setiap tindakan yang kita lakukan harus selalu mencerminkan integritas dan moralitas yang tinggi,” pungkas Sudiwan.
Apel pagi di Karantina Jambi bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi juga sebagai wadah untuk memperkuat komitmen dan semangat para pegawai dalam menjalankan tugas mereka dengan integritas yang tinggi. Dengan tekad yang kuat, Karantina Jambi siap melangkah ke depan, menghadapi berbagai tantangan dengan profesionalisme dan dedikasi yang tinggi.
Satuan Pelayanan (Satpel) Pelabuhan Kuala Tungkal kembali melakukan pemeriksaan terhadap udang rebon yang akan dikirim ke Kota Surabaya, Senin (06/05). Pemeriksaan ini dilakukan oleh Wahrudi, Pengendali Hama Penyakit Ikan Penyelia Karantina Jambi.
Menurut Wahrudi, “Kami melakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk memastikan kualitas dan keamanan udang rebon yang akan dikirim ke konsumen. Hal ini merupakan bagian dari upaya kami untuk menjaga kesehatan masyarakat serta memastikan produk perikanan yang beredar memenuhi standar yang ditetapkan,” ungkap Wahrudi.
Pemeriksaan kali ini terfokus pada udang rebon sebanyak 5,5 ton yang berada di gudang. Udang rebon tersebut akan dikirim menggunakan alat angkut berupa mobil truk menuju Kota Surabaya yang merupakan tujuan akhirnya.
Lebih lanjut, Wahrudi menjelaskan bahwa “Dari pemeriksaan yang dilakukan, tidak ditemukan adanya indikasi hama atau penyakit yang menempel pada produk ikan tersebut, sehingga udang rebon dapat segera dilalulintaskan ke Surabaya,” tambah Wahrudi.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi di tempat terpisah mengatakan pemeriksaan ini merupakan bagian dari tugas Badan Karantina Indonesia dalam memastikan keamanan pangan, terutama produk perikanan yang dikonsumsi oleh masyarakat. “Semoga dengan adanya pemeriksaan ini, kualitas udang rebon yang dikirim ke Kota Surabaya dapat terjamin sehingga menjaga Masyarakat dari ancaman hama atau penyakit,” pungkas Sudiwan.
Senin, (06/05) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) menjadi tuan rumah bagi kunjungan dari Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Barat (Karantina Sumatera Barat). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka melaksanakan koordinasi terkait pengawasan lalu lintas Media Pembawa (MP) HPHK (Hama Penyakit Hewan Karantina), HPIK (Hama Penyakit Ikan Karantina), dan OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina) di wilayah Sumatera Barat dan Jambi.
Dalam sambutannya, Sujianto, Kepala Sub Bagian Umum Karantina Jambi, menyampaikan harapannya untuk saling berbagi pengalaman sebagai acuan untuk perbaikan masing-masing Unit Pelaksana Teknis (UPT). Kepala Karantina Sumatera Barat, Ibrahim bersama dengan timnya berpartisipasi dalam acara koordinasi yang digelar di Ruang Aula Karantina Jambi.
Ibrahim, dengan antusias membagikan pengalaman dan pembelajaran dari Karantina Sumatera Barat yang diharapkan dapat menjadi inspirasi dan referensi bagi Karantina Jambi. Dalam sesi ini, kedua belah pihak saling bertukar informasi terkait strategi pengawasan, metode yang efektif, serta tantangan yang dihadapi dalam menjaga lalu lintas MP dari ancaman hama dan penyakit.
“Kerja sama antar UPT Karantina sangatlah penting dalam menghadapi dinamika perubahan kondisi lingkungan dan tuntutan zaman. Melalui sharing knowledge ini, kita dapat memperkuat sinergi dan meningkatkan kualitas pengawasan karantina di wilayah Sumatera Barat dan Jambi,” ungkap Sujianto.
Ibrahim menambahkan, “Pengalaman yang kita bagikan hari ini merupakan bukti nyata komitmen kita untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan karantina. Dengan kolaborasi yang baik, kita dapat lebih efektif dalam menjaga negeri.”
Jambi, (06/05) - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) menggelar kegiatan Apel Pagi yang diselenggarakan dengan khidmat di Halaman Laboratorium Karantina Jambi. Acara ini dipimpin oleh Sujianto, Kepala Sub Bagian Umum Karantina Jambi.
Dalam amanatnya, Sujianto menegaskan pentingnya mempertahankan dan meningkatkan kolaborasi dan sinergi di antara para pegawai. Beliau menyampaikan bahwa kerjasama yang erat dan harmonis di antara semua anggota tim adalah kunci keberhasilan dalam menjalankan tugas-tugas penting Karantina Jambi.
“Dalam melaksanakan tugas perkarantinaan, sinergi antar pegawai adalah hal yang tak tergantikan. Kita harus bekerja sebagai satu kesatuan yang solid, saling mendukung, dan berbagi pengetahuan serta pengalaman demi mencapai tujuan bersama,” kata Sujianto dengan penuh semangat.
Para pegawai yang hadir tampak antusias dan termotivasi oleh semangat yang ditunjukkan oleh Sujianto. Apel pagi ini tidak hanya menjadi momentum untuk memulai hari dengan semangat, tetapi juga sebagai wadah untuk memperkuat ikatan di antara para pegawai Karantina Jambi.
Jambi, (04/05) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) menggelar In House Training (IHT) bertajuk “Penguatan SDM untuk Mewujudkan Sinergitas Karantina KUAT” di Ruang Aula Balai Karantina Jambi pada hari ini. Kegiatan ini dihadiri oleh pegawai Karantina Jambi dan mengundang narasumber dari Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Utara (Karantina Sumut) serta Badan Karantina Indonesia.
Narasumber yang mengisi acara ini adalah N. Prayatno Ginting, plt. Kepala Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Utara (Karantina Sumut) serta Eka Darnida, plt. Kepala Karo Organisasi dan SDM Badan Karantina Indonesia. Dalam sambutannya, Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi, menggarisbawahi pentingnya momen tersebut untuk para pegawai menyampaikan pertanyaan dan menyerap ilmu dari narasumber untuk meningkatkan profesionalisme.
“Kegiatan ini merupakan kesempatan emas bagi para pegawai untuk berinteraksi langsung dengan pihak-pihak yang berperan penting dalam pengembangan sumber daya manusia Karantina. Saya harap, melalui diskusi yang terbuka ini, kita dapat meningkatkan sinergi dalam mewujudkan Karantina yang Kompeten, Unggul, Amanah, dan Tangguh (KUAT),” ujar Sudiwan.
Pemaparan materi dimulai dengan N. Prayatno Ginting yang menyoroti berbagai aspek yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan oleh Karantina Jambi baik dari segi pengelolaan anggaran, publikasi informasi perkarantinaan dan implementasi paperless. Dilanjutkan oleh Eka Darnida yang membahas kondisi organisasi Badan Karantina Indonesia pasca peralihan serta kondisi pegawai yang diharapkan oleh Kepala Badan.
Di akhir acara, Eka mengharapkan agar semangat dan kinerja para pegawai Karantina Jambi semakin meningkat untuk mendukung visi Karantina KUAT yang menjadi landasan utama dalam menjalankan tugas.
Dalam upaya mempercepat implementasi Single Submission (SSm) Ekspor di Pelabuhan Talang Duku, Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) menggelar rapat koordinasi yang melibatkan Bea Cukai serta para pengguna jasa karantina. Rapat ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan langsung tentang penggunaan Aplikasi SSm Ekspor, yang diperkenalkan sebagai inisiatif untuk mengatasi kompleksitas alur pelabuhan yang berdampak pada Dwelling Time.
Kepala Karantina Jambi, Sudiwan Situmorang dalam sambutannya menyampaikan urgensi implementasi SSm Ekspor sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia untuk mengatasi tantangan dalam alur ekspor yang rumit dan biaya tinggi. Solusi ini diharapkan dapat mengoptimalkan Indonesia National Single Window (INSW).
“Walaupun implementasi SSm Ekspor telah dilaksanakan di Jambi, namun masih belum maksimal oleh seluruh pengguna jasa. Oleh karena itu, rapat ini diadakan agar para pengguna jasa yang hadir dapat memahami dan mengimplementasikan proses INSW dengan lebih baik,” ujar Sudiwan
Lebih lanjut, PT. Agro Future Indonesia, salah satu pengguna jasa yang telah sukses mengimplementasikan SSm Ekspor berbagi pengalaman terkait aktivitas ekspor komoditasnya. Para peserta rapat diberikan penjelasan secara langsung tentang cara registrasi akun dan ekspor pada aplikasi SSm Ekspor/INSW. Mereka juga mencoba secara langsung menggunakan aplikasi tersebut melalui perangkat masing-masing.
Rapat koordinasi ini menandai langkah maju dalam mengoptimalkan proses ekspor di Pelabuhan Talang Duku, dengan harapan bahwa implementasi SSm Ekspor akan mempercepat dan menyederhanakan alur ekspor, serta meningkatkan daya saing produk ekspor dari Provinsi Jambi.
Kamis, (02/05) - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) menerima kunjungan dari tim Polisi Daerah Kota Jambi (Polda Jambi). Pertemuan ini bertujuan memberikan pembinaan dan bimbingan kepada anggota polsus BKHIT Jambi terkait prosedur perpanjangan kartu anggota polsus serta tindakan polsus karantina dalam rangka pengawasan, pengawalan dan penangkapan media pembawa yang dilalulintaskan tanpa dilengkapi dokumen Karantina.
Tim dari Polda Jambi yang dipimpin oleh S. Sihotang, bersama dengan anggota timnya diterima dengan hangat oleh Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi, dan Hendra Purwana, Ketua Tim Penegakkan Hukum (Gakkum) Karantina Jambi serta anggotanya yang terdiri dari Intelijen, Polisi Khusus (Polsus), dan PPNS (Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil),
Dalam pertemuan tersebut, pihak Karantina Jambi diinformasikan tentang kewenangan Polisi Khusus (Polsus) sesuai dengan peraturan kepolisian yang berlaku. S. Sihotang menyampaikan pentingnya kolaborasi antara Karantina Jambi dan Polda Jambi untuk meningkatkan efektivitas pengawasan di Provinsi Jambi.
“Saya percaya kolaborasi ini akan membantu mencapai tujuan bersama dalam pengawasan yang lebih baik di Provinsi Jambi. Dengan menggabungkan sumber daya dan kemampuan, kita dapat mengamankan komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan dengan lebih efektif,” ujar S. Sihotang.
Sudiwan Situmorang, dalam merespons pernyataan tersebut, menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Polda Jambi dalam mengawasi lalu lintas barang dari dan ke Provinsi Jambi. “Kami sangat terbuka untuk berkolaborasi dalam hal mengawasi lalu lintas hewan, ikan dan tumbuhan di Provinsi Jambi. Komunikasi yang aktif antara kedua instansi ini sangat penting dalam penyampaian informasi dan perencanaan strategi ke depan dan harapannya, kolaborasi ini akan memberikan manfaat besar dalam melindungi keamanan pangan dan memastikan kesehatan Masyarakat,” pungkas Sudiwan.
Jambi, (26/04) - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) menggelar sebuah acara spesial dalam rangka memperingati Hari Kartini yang lalu. Kegiatan yang diselenggarakan adalah Lomba Menghias Tumpeng yang diikuti oleh berbagai perwakilan dari anggota DWP Karantina Jambi.
Acara yang digelar di Ruang Aula Karantina Jambi ini diawali dengan suasana kebersamaan, yakni Halal Bi Halal. Kemeriahan suasana semakin terasa dengan kehadiran anggota DWP yang turut memeriahkan acara ini dengan keceriaan dan kehangatan.
Setelah acara Halal Bi Halal, kegiatan dilanjutkan dengan sesi arisan yang mempererat tali persaudaraan antaranggota DWP Karantina Jambi. Kemudian dilanjutkan dengan acara puncak Lomba Menghias Tumpeng yang menjadi sorotan utama dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Kartini.
Lomba ini diikuti oleh empat tim yang mewakili bidang kerja masing-masing, yaitu Karantina Ikan, Karantina Hewan, Karantina Tumbuhan, dan Bagian Umum. Setiap tim menampilkan kreativitas dan kepiawaian mereka dalam menghias tumpeng.
“Kegiatan ini tidak hanya sebagai ajang kebersamaan, namun juga sebagai wujud pengingat bagi kita semua untuk terus bekarya melalui kreatifitas atau keterampilan yang kita punya. Peringatan kartini ini sebagai pengingat agar kita sebagai Wanita yang Tangguh untuk mendukung para suami ASN,” ujar Wakil Ketua DWP Karantina Jambi, Emi.
Acara ditutup dengan pengumuman pemenang Lomba Menghias Tumpeng dan penyerahan hadiah kepada para juara. Selain itu, momen ini juga menjadi waktu yang tepat untuk mempererat silaturahmi antar nggota DWP Karantina Jambi serta semangat kebersamaan dalam menjalankan tugas yang lebih baik ke depannya.
Jambi, (18/04) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) melakukan pengawasan terhadap proses fumigasi 18.400 ton Cangkang Sawit (Palm Kernel Shell) milik PT. JPJ yang akan diekspor ke Negeri Sakura. Proses fumigasi tersebut dilakukan oleh pihak ketiga, CV. GPC dan diawasi langsung oleh Pejabat Karantina Jambi yang bertugas, yaitu Sugeng Riyadi, Pemeriksa Karantina Tumbuhan Mahir dan serta Joni Edwin, Pemeriksa Karantina Tumbuhan Terampil.
Fumigasi dilaksanakan di ambang luar Pelabuhan Muara Sabak pada tengah malam. Sugeng Riyadi menjelaskan bahwa lokasi pelabuhan di Provinsi Jambi tidak memungkinkan kapal angkut untuk bersandar, sehingga fumigasi harus dilakukan di ambang luar.
“Penting bagi kami untuk segera melaksanakan fumigasi setelah komoditas cangkang dimuat di kapal angkut untuk meminimalisir potensi pencemaran yang mungkin terjadi,” ujar Sugeng.
Proses fumigasi dimulai sekitar pukul 23.30 WIB setelah selesai dimuat di kapal angkut. Joni Edwin menegaskan bahwa setiap langkah fumigasi diawasi dengan ketat sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. “Kami memastikan penggunaan bahan fumigan sesuai dengan jumlah yang tepat pada palka kapal,” tambahnya.
Seluruh proses fumigasi berjalan dengan lancar dan telah lakukan pengawasan guna memastikan prosedur dilakukan dengan benar dan efektif sehingga meminimalkan risiko kontaminasi dari luar dan juga memastikan tidak ada lagi serangga hidup yang ada pada PKS yang akan diekspor ke Jepang tersebut.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi mengapresiasi kinerja timnya dalam menjalankan tugas dengan dedikasi dan amanah. “Kami sangat menghargai upaya dari Pejabat Karantina Tumbuhan yang telah berdedikasi dalam menjaga keamanan komoditas dan memfasilitasi perdagangan. Dengan pengawasan yang ketat dan sinergi yang harmonis antara pihak terkait, proses fumigasi ini dapat berjalan dengan baik,” tutur Sudiwan.
Apel Pagi, Perkuat Kinerja dan Jaga Kekompakan Antar Pegawai
Senin, (22/04) - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) melaksanakan apel pagi guna meningkatkan kedisiplinan Aparatur Sipil Negara (ASN) serta menjaga keselarasan kegiatan operasional dalam bekerja. Hadir selaku Pembina Apel, Sudiwan Situmorang, menyampaikan beberapa pesan penting terkait pelaksanaan tugas operasional kegiatan perkarantinaan.
Dalam sambutannya, Sudiwan Situmorang menekankan pentingnya keharmonisan antara pegawai di suatu instansi. “Keharmonisan dalam sebuah tim atau instansi sangat krusial untuk mencapai hasil yang optimal. Saya berharap seluruh pegawai dapat mengimplementasikan hubungan yang baik, dengan cara menjaga kekompakan dan meminimalisir konflik dengan memahami satu sama lain,” ujar Sudiwan.
Beliau juga menyoroti bahwa keterlibatan semua pihak dalam menjaga keharmonisan lingkungan kerja akan berdampak positif pada efektivitas pelaksanaan kegiatan operasional. “Kita harus saling mendukung dan menghargai perbedaan, karena itulah yang akan membuat kita semakin KUAT dalam menghadapi setiap tantangan,” tambahnya.
Selain itu, pada apel pagi ini juga dilakukan penyerahan SK Kenaikan Pangkat bagi dua pegawai tim Karantina Tumbuhan. Mereka menerima sebuah penghargaan atas dedikasi dan kinerja mereka dalam menjalankan tugas. Sudiwan menyampaikan harapannya atas tanggung jawab yang lebih besar yang akan mereka emban dengan kenaikan pangkat tersebut.
Selepas Apel, diadakan kegiatan Halal bi Halal, seluruh pegawai bersalam-salaman untuk menjaga tali silaturahmi dan keharmonisan. Suasana Halal bi Halal dipenuhi dengan kebahagiaan dan senyum dari seluruh pegawai yang hadir.
Jambi, (18/04)- Tim Karantina Tumbuhan Karantina Jambi melakukan penilaian terhadap PT. AN, produsen kopi Arabika. Penilaian dilakukan untuk kegiatan registrasi GACC (General Administrassion of China Custom) di gudangnya yang berlokasi di Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Kegiatan ini merupakan tugas, pokok, dan fungsi Badan Karantina Indonesia yang KUAT (Kompeten, Unggul, Amanah, Tangguh).
Registrasi GACC ini dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut dari World Trade Organization (WTO) tentang Decree of General Administration of Customs of the People’s Republic of China (GACC) No. 248 tanggal 12 April 2021. Notifikasi dari WTO adalah ada kewajiban pelaku usaha yang akan ekspor ke China untuk mendaftarkan sarana produksinya ke otoritas kompeten di China. Hal tersebut telah berlaku sejak tanggal 1 Januari 2022.
Penilaian dilakukan oleh Tim Karantina Tumbuhan yang terdiri dari Elizabeth Butar Butar dan Lidya, yang meninjau secara langsung semua aspek proses produksi, mulai dari sarana dan prasarana hingga prosedur operasional dan kebersihan gudang. Tujuan dari penilaian ini adalah untuk memastikan bahwa kopi Arabika yang diproses di gudang PT. AN memenuhi standar kualitas yang ditetapkan sebelum diekspor ke mancanegara.
Menurut Lidya, hasil penilaian menunjukkan bahwa gudang PT. AN telah memenuhi semua kriteria yang ditetapkan. "Gudang PT. AN sudah layak untuk diregistrasikan GACC dan Tempat Lain. Hal ini akan kami proses dan sampaikan langsung ke pusat Badan Karantina Indonesia,” ujarnya.
Kepala Karantina Jambi, Sudiwan Situmorang, menyatakan kepuasannya atas hasil penilaian tersebut. Beliau mengapresiasi dedikasi dan komitmen PT. AN dalam menjaga standar kualitas yang tinggi dalam proses produksi kopi Arabika. "Rekomendasi ini akan membantu memperkuat proses pemeriksaan komoditas kopi di Jambi, serta meningkatkan reputasi industri kopi Indonesia secara keseluruhan," pungkasnya.
Jambi, (04/24) - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) melaksanakan pemusnahan sampel laboratorium sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran hama dan penyakit. Kegiatan ini dilakukan setiap 3 bulan sejak sampel pertama diterima. Pemusnahan dilakukan di Insinerator Karantina Jambi yang terletak di Gedung Arsip dengan mematuhi standar ISO/IEC 17025:2017.
Kepala Karantina Jambi, Sudiwan Situmorang mengatakan pemusnahan sampel laboratorium merupakan langkah penting dalam menjaga keamanan dan kesehatan masyarakat serta lingkungan. “Dengan mengikuti prosedur dan standar yang ditetapkan, kami dapat memastikan bahwa pemusnahan dilakukan dengan benar dan efisien,” pungkas Sudiwan.
Kemudian penanggung jawab Laboratorium Karantina Jambi, Ani Ardiana juga menambahkan bahwa pemusnahan sampel laboratorium ini dilakukan untuk mencegah kontaminasi hama dan penyakit ke lingkungan sekitar dan mencegah adanya kontaminasi kepada sampel baru. Selain itu, pemusnahan juga dilakukan dalam rangka mengimplemetasikan SNI ISO/IEC 17025:2017 tentang laboratorium.
Pada kegiatan pemusnahan ini, pemusnahan dilakukan terhadap sampel dari tindakan karantina (ekspor,impor dan antararea). Sampel tersebut adalah pinang, cangkang sawit, kacang tanah, kentang, kelapa bulat, kopra, kayu, biji kopi, tanah, akar, dan beberapa sampel swab ataupun sampel darah hewan.
Kegiatan pemusnahan sampel laboratorium ini merupakan wujud nyata komitmen Karantina Jambi terhadap pelaksanaan tupoksi Karantina dalam hal menjaga Negeri dari ancaman hama dan penyakit hewan, ikan dan tumbuhan. “Dalam upaya melindungi Negeri khususnya Provinsi Jambi, kami akan terus proaktif dalam melaksanakan tugas dengan tanggung jawab dan sesuai dengan prosedur yang ada,” tambah Ani.
Kuala Tungkal - Menyambut Hari Raya Idul Fitri yang sebentar lagi tiba, Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) melalui Satuan Pelayanan Pelabuhan Kuala Tungkal melakukan pengetatan pengawasan. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya mobilitas menjelang hari raya yang diperkirakan akan menyebabkan peningkatan volume barang dan orang yang melewati pelabuhan.
Kepala Satuan Pelayanan Pelabuhan Kuala Tungkal, Harianto Widodo, mengungkapkan bahwa peningkatan pengawasan ini adalah bagian dari upaya untuk memastikan keamanan. Kolaborasi yang kuat dengan Polres dan Bea Cukai Jambi telah dibentuk untuk memaksimalkan pengawasan di pintu masuk dan keluar pelabuhan.
“Peningkatan pengawasan akan berlangsung mulai dari pra-lebaran hingga pasca-lebaran, Petugas karantina akan berjaga di titik-titik masuk dan keluar setiap hari untuk memantau komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan yang masuk dan keluar dari Provinsi Jambi,” ungkap Widodo.
Langkah ini bertujuan untuk mencegah penyelundupan barang terlarang dan memastikan bahwa semua komoditas yang masuk dan keluar dari pelabuhan tersebut sesuai dengan regulasi yang berlaku. Dalam situasi di mana pergerakan orang dan barang diperkirakan meningkat secara signifikan, pengawasan yang ketat adalah hal yang sangat penting untuk memastikan keamanan Masyarakat.
Kepala Karantina Jambi, Sudiwan Situmorang juga menegaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan sumber daya dari petugas Karantina yang kompeten untuk menegakkan aturan dengan tegas. “Diharapkan bahwa dengan langkah-langkah ini, pelabuhan Kuala Tungkal dapat tetap beroperasi dengan lancar dan aman selama periode lebaran sambil memastikan bahwa semua orang dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang dan nyaman,” ujar Sudiwan.
Jambi - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) merayakan momen kebersamaan dan solidaritas melalui kegiatan buka bersama yang digelar pada hari Jumat, (29/03). Kegiatan ini digelar sebagai bentuk nyata dari kebersamaan serta kesatuan dalam menjalankan tugas-tugas yang diemban oleh Karantina Jambi.
Dengan tema “Membentuk Rasa Solidaritas dan Kebersamaan untuk Capaian Kinerja yang Baik BKHIT Jambi”, kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antarpegawai serta memperkuat semangat kerja dalam mencapai kinerja terbaik dalam melaksanakan tugas-tugas karantina.
Selain menjadi momen untuk memperkuat solidaritas, kegiatan ini juga menjadi waktu yang tepat untuk melakukan tasyakuran purna bakti salah satu pegawai Karantina Jambi, yaitu Ali Imran, yang telah memberikan pengabdian selama 20 tahun di Karantina Jambi. Tasyakuran tersebut menjadi wujud penghargaan atas dedikasi dan loyalitas Ali Imran selama bertahun-tahun dalam menjalankan tugasnya.
Acara dimulai dengan tasyakuran pegawai yang dipimpin dengan khidmat, dilanjutkan dengan siraman rohani yang diberikan oleh seorang Ustad, dan diakhiri dengan buka puasa bersama serta ramah tamah. Semua pegawai Karantina Jambi, DWP Karantina Jambi, serta keluarga besar pegawai, dan pegawai pensiunan turut hadir dalam kegiatan ini, menciptakan suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan.
“Momen seperti ini sangat penting untuk menjaga kebersamaan dan semangat kerja di lingkungan Karantina Jambi. Melalui kegiatan ini, diharapkan kedekatan antar pegawai dapat terus berjalan dengan harmois sehingga dapat menghadapi tugas-tugas Karantina dengan penuh semangat,” ujar Sudiwan dalam sambutannya.
Jambi (26/03) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) memfasilitasi ekspor perdana buah semangkuk ke Vietnam. Dalam upaya memperluas pasar ekspor buah-buahan lokal, Petugas Karantina Tumbuhan Jambi melakukan pemeriksaan terhadap 16 ton buah semangkuk dengan nilai ekonomi sekitar 500 juta rupiah.
Proses pemeriksaan yang dilakukan mencakup pemeriksaan administrasi dan fisik secara menyeluruh. Setiap langkah diambil dengan cermat untuk memastikan keamanan dan kualitas buah yang akan diekspor. Pengambilan sampel juga dilakukan untuk diuji lebih lanjut di Laboratorium Karantina Jambi guna memastikan bahwa buah yang akan diekspor bebas dari OPT/OPTK target.
Elizabeth Butar Butar, Ketua Tim Karantina Tumbuhan, menyatakan bahwa ini adalah bagian dari upaya karantina dalam menjaga kualitas eskpor komoditas tumbuhan dari Indonesia, khususnya Provinsi Jambi. Buah semangkuk yang banyak dimanfaatkan sebagai obat panas dalam harus memenuhi standar ketat untuk memastikan bahwa tidak ada Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang terdapat di dalamnya.
Langkah-langkah yang diambil oleh Karantina Jambi tidak hanya bertujuan untuk menjaga reputasi kualitas produk ekspor, tetapi juga untuk mencegah adanya Notification of Non Compliance (NNC) yang dapat merugikan para pengekspor. “Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa buah-buahan yang diekspor dari Jambi memenuhi standar internasional dan bebas dari risiko OPTK yang dapat merugikan,” ungkap Elizabeth.
Jambi, (26/03) - Dalam upaya mendukung implementasi National Logistics Ecosystem (NLE) di Pelabuhan Talang Duku, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) menggelar Rapat Persiapan yang dihadiri oleh sejumlah instansi terkait. Adapun instansi yang hadir adalah Kantor Kesyahbandaranan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Bea Cukai, Pelindo, Imigrasi, serta Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Rapat ini bertujuan untuk menyatukan langkah dan persepsi di antara semua organisasi perbatasan yang terlibat dalam implementasi NLE. Dalam suasana yang penuh semangat, peserta rapat secara aktif berdiskusi untuk mencari pemahaman bersama tentang tujuan akhir program ini dan mengidentifikasi kendala-kendala yang mungkin dihadapi.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi dalam sambutannya menekankan pentingnya kesinambungan antar instansi untuk mencapai hasil optimal. "Melalui rapat implementasi ini, kita berharap dapat mencapai kesinambungan yang kuat di antara instansi terkait, sehingga kita dapat memperoleh rapor hijau dalam pelaksanaan program NLE di Pelabuhan Talang Duku," ujarnya.
Selama rapat, semua pihak sepakat dan bersemangat dalam mencapai tujuan bersama mereka, yaitu keberhasilan program NLE di Pelabuhan Talang Duku. Setiap kendala yang dihadapi dipertimbangkan dengan cermat dan solusi yang efektif diusulkan secara bersama-sama.
Di akhir acara, sebagai bentuk komitmen bersama dalam mengoptimalkan tugas terkait implementasi NLE dilakukan penandatanganan Nota Ke sepemahaman. Langkah ini menandai komitmen kuat dari setiap pihak untuk bekerja secara sinergis dalam menyelaraskan upaya implementasi NLE khususnya dengan SSm Karantina Pabean dan SSm Pengangkut di Pelabuhan Talang Duku.
Jambi, (25/03) - Teripang, salah satu komoditas laut yang semakin diminati sebagai bahan konsumsi untuk pengobatan dan Kesehatan diperiksa oleh Tim Karantina Ikan Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi). Sebanyak 50 Kg teripang yang akan dilalulintaskan ke Makassar menjalani serangkaian pemeriksaan sebelum dikonsumsi masyarakat.
Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh Ardi Aljumrada, Pengendali Hama Penyakit Ikan Ahli Pertama Karantina Jambi. Beliau memastikan kualitas dan keamanan teripang sebelum beredar di pasaran. Proses pemeriksaan melibatkan pemeriksaan fisik dan administrasi secara menyeluruh.
Selain memeriksa jumlah yang dikirim sesuai dengan yang tercatat dalam dokumen administrasi, tim karantina juga melakukan pemeriksaan fisik ulang pada Media Pembawa (MP). Hal ini sejalan dengan upaya untuk memastikan keamanan pangan laut yang dikonsumsi oleh masyarakat. "Sangat penting bagi kami untuk memastikan bahwa teripang yang akan dikonsumsi masyarakat aman untuk dikonsumsi. Teripang yang sudah dikeringkan tetap harus diperiksa untuk mencegah adanya patogen atau bakteri yang mungkin terdapat pada Media Pembawa " ujar Ardi Aljumrada.
Sukarni, Ketua Tim Karantina Ikan menegaskan komitmen timnya untuk terus melakukan pengawasan ketat terhadap komoditas laut yang masuk ke pasaran. "Karantina Jambi sebagai instansi dibawah naungan Badan Karantina Indonesia bertanggung jawab untuk melindungi konsumen dan menjaga kualitas pangan laut yang beredar di masyarakat," ujarnya.
Jambi (20/03) – Tim Karantina Ikan Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) melaksanakan proses surveillance di salah satu Instalasi Karantina Ikan (IKI) di Jambi. Hal ini dilakukan guna memastikan kualitas dan keamanan produk ikan yang beredar di wilayah tersebut. Tim surveilans yang terdiri dari Sukarni, Ketua Tim Karantina Ikan, dan Riki, Pengendali Hama Penyakit Ikan Penyelia, telah mengawasi proses karantina dengan cermat.
Surveillance yang dilakukan oleh tim tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari ketersediaan sarana dan prasarana, kualitas air di kolam, hingga kebersihan keseluruhan IKI. Hal ini merupakan bagian dari komitmen tim Karantina Ikan dalam menjaga kualitas ikan dan produk ikan di Provinsi Jambi serta mencegah penyebaran ancaman hama atau penyakit ikan yang dapat membahayakan populasi ikan.
Sukarni, Ketua Tim Karantina Ikan menyatakan bahwa surveillance ini merupakan bagian dari tugas pokok. "Kami melakukan surveillance ini secara rutin sebagai bagian dari tanggung jawab kami dalam menjaga kualitas dan keamanan produk ikan yang masuk dan beredar di Provinsi Jambi ataupun yang akan dilalulintaskan ke daerah lain," ujar Karni.
“Proses surveillance yang dilakukan tidak hanya terbatas pada IKI, tetapi juga melibatkan pemeriksaan pada saat pelalulintasan produk ikan. Hal ini dilakukan guna memastikan bahwa standar karantina ikan tetap terjaga dari titik masuk hingga ke konsumen akhir,” tambahnya.
Dengan adanya proses surveillance yang ketat seperti ini, diharapkan kualitas dan keamanan produk ikan yang beredar di Provinsi Jambi tetap terjaga, serta mampu memberikan perlindungan yang optimal terhadap populasi ikan lokal dari ancaman hama dan penyakit.
Jambi, (19/03) – Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi memperkuat sinergi dan koordinasi dalam upaya meningkatkan pengawasan di pintu masuk dan keluar yang telah ditetapkan. Koordinasi ini diperkuat dengan kunjungan Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi dan Hendra Purwana, Ketua Tim Penegakkan Hukum ke Kantor Polda Jambi.
Dalam pertemuan tersebut, Sudiwan Situmorang dan Hendra Purwana bertemu dengan Bambang Yugo, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi dan Rivanda, Kasubdit 1 Ditreskrimsus. Tujuan utama pertemuan adalah untuk meningkatkan koordinasi antara Karantina Jambi dan Ditreskrimsus Polda Jambi guna memperkuat pengawasan di pintu masuk dan keluar yang telah ditetapkan.
"Saya berharap dengan sinergi yang kuat antara Karantina Jambi dan Ditreskrimsus Polda Jambi, pengawasan di pintu masuk dan keluar dapat dilakukan secara lebih efektif dan maksimal," ujar Sudiwan Situmorang.
Menyambut harapan tersebut, Bambang Yugo menyatakan dukungannya. "Sinergi antara instansi pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam menjaga lalu lintas dan mobilitas komoditas pertanian dan perikanan. Kami siap bersinergi dengan Karantina Jambi untuk mencapai tujuan ini," kata Bambang Yugo.
Pertemuan ini juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di sekitar pintu masuk dan keluar. Kesadaran masyarakat dianggap sebagai faktor krusial dalam memastikan keberhasilan pengawasan yang dilakukan oleh Karantina Jambi dan Ditreskrimsus Polda Jambi. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat pengawasan di pintu masuk dan keluar, serta menjaga keamanan dan ketertiban dalam mobilitas komoditas pertanian dan perikanan di Jambi.
Petugas karantina ikan yang bertugas di Satuan Pelayanan Bandara Sultan Thaha melakukan pemeriksaan ulang terhadap 180 ekor ikan betutu. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya memastikan keamanan dan kesehatan komoditas ikan yang akan dilalulintaskan antar area.
Pemeriksaan tersebut dilakukan sebagai tahap lanjutan setelah komoditas ikan tersebut sebelumnya telah melalui proses pengawasan kesehatan di Instalasi Karantina Ikan (IKI) yang ditetapkan. Petugas karantina ikan memastikan bahwa ikan betutu tersebut memenuhi standar kesehatan yang telah ditetapkan sebelum diizinkan untuk dilintaskan ke area tujuan.
Menurut pernyataan Sukarni, Ketua Tim Karantina Ikan, pemeriksaan ulang ini merupakan bagian penting dari proses pengawasan yang ketat untuk mencegah penyebaran penyakit dan menjaga kualitas komoditas ikan yang dikirimkan. Dengan melakukan pemeriksaan ulang, diharapkan dapat mengidentifikasi potensi risiko kesehatan yang mungkin timbul sebelum ikan tersebut dilepaskan untuk dilalulintaskan ke tujuan akhirnya.
Proses pemeriksaan ulang ini juga menegaskan komitmen pihak berwenang dalam menjaga keamanan pangan dan mengatur pengiriman komoditas ikan secara bertanggung jawab. Upaya ini sejalan dengan standar yang menuntut ketelitian dalam proses karantina dan pengawasan terhadap produk ikan termasuk ikan betutu. “Petugas karantina ikan terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam setiap tahap proses pengawasan demi terciptanya rantai pasokan ikan yang aman dan berkualitas,” ujar Sukarni.
Dharma Wanita Persatuan (DWP) Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) menggelar kegiatan Bakti Sosial pada Jumat (15/03) dalam rangka menyambut bulan Puasa Ramadan. Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif dari Kantor Pusat Badan Karantina Indonesia dan dilaksanakan secara serentak oleh seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Barantin di seluruh Indonesia.
Kegiatan dimulai dengan arahan secara daring dari Ibu Ketua DWP Karantina Jambi, Doris Siregar. Dalam arahannya, Doris menyatakan harapannya bahwa kegiatan ini dapat menjadi berkah bagi semua pihak yang terlibat, baik yang memberi maupun yang menerima. Beliau juga mengapresiasi partisipasi aktif dari pengurus dan anggota DWP dalam kegiatan ini.
"Terima kasih atas seluruh kontribusi yang telah diberikan, saya berharap hal ini dapat menjadi berkah dan kebahagiaan bagi kita semua. Dengan kegiatan ini, kami berharap dapat memberikan sedikit kontribusi positif bagi mereka yang membutuhkan, serta membawa keceriaan dan semangat dalam menyambut bulan suci Ramadan," ujar Doris.
Pada kesempatan tersebut, Karantina Jambi melaksanakan Bakti Sosial di tiga tempat yang telah ditetapkan, yaitu Panti Asuhan Al Mahri, Rumah Santunan Izzati Jannah, dan Panti Asuhan Darul Musthofa. Kegiatan Bakti Sosial ini dilakukan dengan menyerahkan sembako yang berasal dari partisipasi seluruh anggota DWP Karantina Jambi. Santunan yang diberikan antara lain 60 Kg beras,6 liter minyak sayur, 6 pack kecap manis, 9 papan telur ayam, 15 Kg gula, 6 dus mi instan dan susu bayi dan anak berbagai ukuran.
Seluruh anggota DWP juga aktif terlibat dalam kegiatan ini dengan berdiskusi dan bermain bersama dengan anak-anak panti yang dikunjungi. Mereka berusaha memberikan semangat dan keceriaan kepada anak-anak tersebut.
Kegiatan Bakti Sosial ini menjadi wujud nyata dari semangat kebersamaan dan kepedulian sosial yang dijunjung tinggi oleh Dharma Wanita Persatuan Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi, serta menjadi bagian dari upaya bersama dalam membangun kehidupan sosial yang lebih baik.
Kamis, (14/03) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) menjadi tuan rumah kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) “Menggali Potensi Ekspor Hewan, Ikan dan Tumbuhan Provinsi Jambi Guna Mendongkrak Pertumbuhan Ekonomi Jambi”. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Biro Perekonomian Sekretaris Daerah Provinsi Jambi dan Karantina Jambi. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan wadah bagi seluruh pemangku kepentingan untuk percepatan ekspor hewan, ikan, dan tumbuhan di Provinsi Jambi.
Sudiwan Situmorang, selaku Kepala Karantina Jambi dalam sambutannya menjelaskan mengenai nomenklatur baru yaitu Badan Karantina Indonesia, yang semakin memperkuat peran karantina dalam menjaga negeri dari ancaman hama penyakit hewan, ikan, dan tumbuhan. Beliau juga memaparkan kinerja Karantina Jambi selama tahun 2023 dan 2024 dalam mendukung akselerasi ekspor.
Kegiatan dilanjutkan oleh Muktamar Hamdi, Staf Ahli Gubermur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan selaku pemimpin rapat pada kegiatan ini. Beliau yang memberikan pandangan dan dukungan terhadap Karantina Jambi dalam upaya mempercepat peningkatan ekspor sektor hewan, ikan, dan tumbuhan.
Selama rapat berlangsung beberapa peserta menyampaikan pertanyaan dan kendala-kendala yang dihadapi selama ini. Tanggapan atas pertanyaan yang diberikan semoga dapat dicarikan solusi terbaik bersama agar kendala yang dihadapi dapat ditangani dengan baik demi kelancaran tujuan percepatan ekspor komoditas hewan, ikan dan tumbuhan di Provinsi Jambi. Adapun para peserta rapat tersebut yaitu Perwakilan Bea Cukai Jambi, Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi Dinas Kelauran dan Perikanan Provinsi Jambi dan instansi terkait lainnya.
Acara ini diharapkan dapat menjadi momentum penting bagi seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama merumuskan langkah-langkah strategis yang dapat meningkatkan daya saing serta ekspor sektor hewan, ikan, dan tumbuhan di Provinsi Jambi. Dengan sinergi yang kuat antara berbagai pihak, diharapkan ekspor sektor tersebut dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional.
Rabu (06/03), Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi menghadiri Rapat Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2024 di Hotel Swiss Bell Jambi. Rapat ini dibuka secara langsung oleh Gubernur Jambi, Al Haris. Beliau menyampaikan isu-isu nasional terkait inflasi yang perlu segera ditangani dengan baik.
Ada 2 hal yang menjadi fokus pemerintah Jambi yaitu ketahanan pangan dan inflasi. Kenaikan harga pangan saat ini disebabkan banyak faktor misalnya di sektor peternakan untuk harga telur dan daging ayam yang naik dikarenakan mahalnya sumber pakan kemudian isu perubahan iklim yang mempengaruhi produksi pertanian akibatnya harga hasil pertanian melonjak naik.
Al haris menambahkan bahwa perlu dibentuknya tim percepatan ketahanan pangan di setiap daerah yang menjadi aspek hilirnya sedangkan aspek hulu sudah terbentuk tim inflasi. Harapannya aspek hilir dan hulu dapat ditangani dengan baik dengan kolaborasi diantara OPD dan instansi terkait di Provinsi Jambi.
Sudiwan menyatakan bahwa Karantina Jambi sebagai instansi di bawah naungan Badan Karantina Indonesia juga bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan guna pengendalian ketahanan pangan. “Pihak Karantina Jambi akan aktif bersinergi dan siap mendukung program yang akan dijalankan sesuai dengan peran dan tupoksi perkarantinaan yang Kompeten, Unggul, Amanah dan Tangguh,” ujar Sudiwan.
Jambi (05/03) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) telah melakukan pemeriksaan terhadap satu ekor anjing ras poodle berwarna coklat sebagai langkah menjaga kesehatan hewan, dan mencegah penyebaran penyakit, khususnya rabies. Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh Dokter Hewan Karantina Muda yang berpengalaman, Yulia Riza.
Pemeriksaan yang dilakukan terdiri dari dua tahap, yakni pemeriksaan fisik dan dokumen. Pemeriksaan dokumen mencakup kelengkapan persyaratan, seperti buku vaksin dan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan kesesuaian dokumen dengan permohonan karantina. “Dokumen ini sangat penting untuk memastikan bahwa anjing telah divaksinasi dan dalam kondisi sehat sebelum dilalulintaskan ke daerah lain,” ujar Yulia.
Setelah pemeriksaan dokumen selesai, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik yang melibatkan pengecekan kondisi fisik secara umum meliputi sinyalemen, pemeriksaan klinis saluran pernafasan, pencernaan, pancaindera, sistem muskuloskeletal (tulang dan otot), kelenjar getah bening dan aspek kesehatan lainnya. Proses ini penting untuk memastikan bahwa anjing dalam keadaan prima dan bebas secara klinis dari penyakit.
Selanjutnya juga dilakukan pengambilan sampel darah untuk uji titer antibodi rabies di laboratorium Karantina Hewan. Yulia Riza menjelaskan, “Dari hasil pengujian laboratorium, diketahui bahwa hasilnya protektif sehingga anjing dapat dilalulintaskan dengan aman.”
Anjing diidentifikasi sebagai salah satu hewan pembawa rabies sehingga pemeriksaan kesehatan ini sangat krusial. Karantina Jambi menegaskan komitmennya dalam menjalankan prosedur pemeriksaan yang ketat untuk memastikan hewan-hewan yang dilalulintaskan bebas dari Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) yang juga berbahaya baik bagi hewan ataupun manusia.
Jambi (05/03) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) menggelar Rapat Evaluasi Bulanan untuk memantau dan mengevaluasi kinerja untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Rapat yang diikuti oleh seluruh perwakilan tim baik dari Karantina Hewan, Ikan maupun Tumbuhan. Sudiwan Situmorang selaku Kepala Karantina Jambi memimpin rapat di Ruang Aula.
Materi evaluasi untuk operasional bulan Februari disampaikan oleh Penanggung Jawab (PJ) Satuan Pelayanan Bandara Sultan Thaha, PJ Satuan Pelayanan Pelabuhan Kuala Tungkal, Ketua Tim Karantina Hewan, Ketua Tim Karantina Ikan dan Ketua Tim Karantina Tumbuhan. Tujuan utama dari rapat ini adalah untuk mengidentifikasi kemajuan, tantangan serta peluang dalam menjalankan tugas-tugas karantina.
Sudiwan Situmorang membuka rapat dengan menyampaikan sambutannya, “Rapat evaluasi ini sangat penting sebagai bentuk refleksi dan pembahasan terhadap pelaksanaan kegiatan operasional selama sebulan terakhir. Kami berharap dapat memanfaatkan hasil evaluasi sebagai acuan untuk perbaikan di masa mendatang, sehingga kinerja Karantina Jambi dapat terus ditingkatkan.”
Selama rapat, masing-masing penanggung jawab bidang mempersiapkan dan menyampaikan paparan terkait progress pekerjaan yang telah dilakukan selama satu bulan terakhir. Paparan ini melibatkan berbagai aspek, termasuk kepatuhan terhadap protokol karantina, pemeriksaan hewan, ikan dan tumbuhan yang masuk, serta ketersediaan sarana dan prasarana.
Diskusi berlangsung interaktif, di mana setiap perwakilan memiliki kesempatan untuk memberikan masukan dan saran guna meningkatkan efisiensi operasional. Langkah-langkah perbaikan serta rekomendasi untuk peningkatan kualitas pelayanan juga menjadi fokus utama dalam rapat ini.
Sudiwan Situmorang menutup rapat dengan mengapresiasi kerja keras seluruh tim dan menggarisbawahi pentingnya kerjasama dalam menjaga keberlanjutan operasional Karantina Jambi. “Dengan kerjasama dan komitmen, kita dapat menjaga keberlanjutan tugas karantina demi keamanan hewan, ikan, dan tumbuhan di wilayah Jambi,” ujar Sudiwan.
Jambi (29/02) - Sebanyak 18 ekor Ikan Gurami Coklat akan melintas antar area menuju Jakarta setelah melalui serangkaian pemeriksaan oleh tim Karantina Ikan. Ikan Gurami Coklat yang semakin diminati sebagai ikan hias air tawar ini mendapatkan perhatian khusus dalam upaya menjaga keberlanjutan dan kesehatannya.
Wahrudi, Pengendali Hama Penyakil Ikan Penyelia yang bertugas melakukan pemeriksaan menjelaskan bahwa pemeriksaan terhadap ikan gurami telah dilakukan pemeriksaan sesuai prosedur karantina ikan. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa ikan yang akan melintasi antararea bebas dari penyakit dan memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan.
“Pemeriksaan ulang dilakukan untuk memastikan kembali kondisi fisik dan kesehatan hewan sebelum melanjutkan perjalanan ke destinasi akhirnya di Jakarta. Kami melaksanakan tugas ini sesuai dengan prosedur guna mencegah potensi penyebaran penyakit,” ujar Wahrudi.
Tim Karantina Ikan terus berkomitmen untuk memberikan perlindungan maksimal terhadap pengawasan pada ikan yang dilalulintaskan sekaligus menjaga keberlanjutan perdagangan ikan hias yang semakin populer.
“Dengan penerapan prosedur yang ketat dan pemeriksaan berkala, diharapkan perdagangan ikan Gurami Coklat dan jenis ikan hias endemic di Jambi lainnya dapat berlangsung dengan aman dan terkendali,” ujar Sukarni, Ketua Tim Karantina Ikan.
Jambi (28/02) – Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) terus meningkatkan upaya keamanan dan keberlanjutan perdagangan ikan melalui kegiatan Traceability. Kali ini, Sukarni, Ketua Tim Karantina Ikan bersama dengan Ilyas, Pengendali Hama Penyakit Ikan Terampil Pelaksana lanjutan melakukan pengawasan teliti di Instalasi Karantina Ikan (IKI) yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim).
Dalam kegiatan pengawasan ini, Sukarni dan Ilyas melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi sarana dan prasarana, memeriksa prosedur yang dilaksanakan, serta menelusuri kondisi tempat hidup ikan. Pengawasan kali ini difokuskan pada IKI Kepiting, salah satu komoditi yang rutin dilalulintaskan dari Provinsi Jambi.
Sukarni menjelaskan traceability menjadi kunci dalam menjaga keamanan dan kesehatan ikan yang diperdagangkan. “Kami melakukan pengawasan ini untuk memastikan bahwa setiap langkah dalam proses Traceability berjalan sesuai standar dan memberikan jaminan kesehatan kepada konsumen,” ujar Sukarni.
Pengawasan rutin pada IKI yang dilakukan di Provinsi Jambi merupakan langkah preventif untuk mencegah masalah kesehatan ikan dan potensi penyebaran penyakit. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam menjaga keberlanjutan perdagangan ikan.
Ilyas, yang turut serta dalam pengawasan menekankan pentingnya pengawasan secara berkala. “Kami tidak hanya melihat kondisi fisik ikan, tetapi juga memeriksa setiap tahap proses yang melibatkan ikan, mulai dari penerimaan hingga distribusinya untuk pelacakan jejak,” ujarnya.
Sukarni juga menyampaikan bahwa nantinya akan dilakukan pemeriksaan ulang terhadap kepiting yang akan diperdagangkan untuk memastikan tidak adanya tanda atau indikasi penyakit pada kepiting sebelum dilalulintaskan. Hal ini sebagai tindakan preventif untuk memastikan kualitas dan keamanan ikan yang diperdagangkan dari IKI Tanjung Jabung Timur,” pungkas Sukarni.
Jambi (01/02) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina Jambi) terus mengukuhkan kerjasama dan sinergi dengan pemerintah daerah guna mempercepat pembangunan aktivitas ekspor komoditas unggulan di Provinsi Jambi. Tim Karantina Jambi yang dipimpin oleh Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi, melakukan koordinasi dengan Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Sudirman, Jumat (01/03).
Tim Karantina Jambi yang turut dalam pertemuan tersebut, antara lain Penanggung Jawab Satuan Pelayanan Bandara Sultan Thaha serta Ketua Tim masing-masing bidang. Koordinasi ini diadakan di Kantor Sekda Provinsi Jambi.
Sudiwan kembali memperkenalkan Badan Karantina Indonesia yang telah diresmikan oleh Presiden RI sejak bulan September 2023 lalu. “Saat ini Karantina mempunyai tupoksi yang lebih luas sejak penggabungan Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, selain itu memfasilitasi kegiatan ekspor juga merupakan tugas kami, sehingga kami sangat semangat untuk melakukan sinergi dengan berbagai pihak, khususnya dengan Pemerintah Daerah,” ujar Sudiwan.
Sudirman, Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, memberikan apresiasi atas upaya dan dukungan yang diberikan oleh Karantina Jambi. “Kerjasama yang erat antara pemerintah daerah dan lembaga karantina sangat penting dalam mempercepat pembangunan ekspor di daerah kita,” kata Sudirman.
Koordinasi ini bukan hanya sebagai langkah untuk mendukung aktivitas ekspor saat ini, tetapi juga sebagai bagian dari perencanaan kegiatan percepatan pembangunan ekspor Provinsi Jambi yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2024 mendatang dan Karantina Jambi akan menjadi tuan rumah kegiatan ini.
Sudiwan menambahkan, “Karantina Jambi sangat senang dapat menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Kami berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi kegiatan ekspor yang ada di Provinsi Jambi melalui peran Karantina dalam menjaga Negeri,” ujar Sudiwan.
Jambi – (29/02) - Kesuksesan Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrenbang) yang diselenggarakan oleh Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Tanjung Jabung Timur di Gedung Kantor Bersama Muara Sabak tak hanya mencatatkan perencanaan pembangunan yang solid, namun juga memunculkan apresiasi untuk kontribusi nyata Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) dalam pembangunan program desa ekspor.
Dalam acara yang berlangsung sukses, Kepala Karantina Jambi, Sudiwan Situmorang, turut hadir dan menerima penghargaan langsung dari Bupati Kabupaten Tanjabtim, Romi Haryanto. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dukungan dan partisipasi Karantina Jambi dalam mewujudkan program pembangunan desa ekspor di di wilayah Tanjung Jabung Timur.
Romi Haryanto, Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Timur menyampaikan apresiasinya terhadap peran Karantina Jambi dalam mendukung pembangunan daerah. “Kami ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Karantina Jambi atas dukungannya dalam program pembangunan desa ekspor.
Sudiwan Situmorang dengan rasa bangga menyatakan terima kasih atas penghargaan yang diterima. “Ini adalah bukti bahwa sinergi antara Karantina Jambi dengan pemerintah daerah diapresiasi. Kami selalu berkomitmen untuk memberikan dukungan terbaik kami dalam mewujudkan program-program yang bermanfaat bagi negeri dan masyarakat,” ungkap Sudiwan.
Penghargaan ini juga menjadi simbol komitmen Badan Karantina Indonesia dalam bersinergi dengan pemerintah daerah, menciptakan kerja sama yang harmonis untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan berdaya saing. Karantina Jambi berharap dapat terus berkontribusi positif melalui Karantina yang KUAT (Kompeten, Unggul, Amanah, Tangguh).
Jambi, (26/02) - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi menggelar Forum Organisasi Perangkat Daerah (Forkopimda) guna menselaraskan langkah pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Provinsi Jambi. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai instansi terkait, dengan tujuan utama untuk menciptakan koordinasi dan sinergi yang efektif, sehingga pelaksanaan program dan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan dapat berjalan secara optimal.
Sudiwan Situmorang, Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi), beserta Sukarni, Ketua Tim Karantina Ikan turut hadir dalam kegiatan Forkopimda tersebut. Sudiwan, menyampaikan sambutan dalam kesempatan tersebut.
Dalam sambutannya, Sudiwan menjelaskan peran penting karantina dalam mendukung pembangunan kelautan dan perikanan di Provinsi Jambi. Ia mengungkapkan bahwa Karantina Jambi memiliki peran yang semakin luas dan kuat, karena kini fokusnya tidak hanya terbatas pada perkarantinaan hewan, ikan, dan tumbuhan, melainkan juga melibatkan aspek-aspek yang lebih komprehensif.
Sudiwan juga memperkenalkan wajah baru Badan Karantina Indonesia, menyoroti perkembangan dan peningkatan kapasitas dalam menghadapi tantangan terkini di bidang kelautan dan perikanan. “Peran Karantina saat ini tidak hanya bersifat preventif tetapi juga proaktif, memberikan kontribusi lebih besar dalam menjaga kesehatan hewan, ikan dan tumbuhan serta meningkatkan keamanan hasil perikanan di Provinsi Jambi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sudiwan menyatakan komitmen Karantina Jambi untuk ikut serta mendukung pelaksanaan program dan kegiatan terkait kelautan dan perikanan melalui sinergi dan kolaborasi yang harmonis di Provinsi Jambi. “Kami siap bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan yang berkelanjutan dan berkualitas di wilayah ini,” tegasnya.
Kegiatan penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) Pinjam Pakai Barang Milik Negara (BMN) antara Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) dan Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Jambi telah dilaksanakan di kantor BPPMHKP Jambi pada Senin, (27/02).
Acara tersebut dihadiri oleh Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi, yang didampingi oleh Sujianto, Kasubbag Umum, serta Sukarni, Ketua Tim Karantina Ikan. Pihak BPPMHKP dihadiri oleh Piyan Gustaffianan selaku Kepala BPPMHKP dan Medina Simamora, Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
Penandatanganan BAST BMN ini merupakan bagian dari kolaborasi yang erat antara Karantina Jambi dan BPPMHKP Jambi untuk mendukung kegiatan operasional di Karantina Jambi yang memiliki prinsip KUAT, yaitu Kompeten, Unggul, Amanah, dan Tangguh.
Dalam sambutannya, Sudiwan Situmorang menyampaikan terima kasih kepada pihak BPPMHKP atas kerjasama yang baik dalam mendukung kegiatan operasional Karantina Jambi. “Kami percaya bahwa sinergi ini akan memberikan dampak positif dalam pengelolaan BMN serta efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kami di Karantina Jambi.”
Sementara itu, Piyan, Kepala BPPMHKP Jambi, merespon dengan baik kerja sama ini. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung Karantina Jambi dalam upaya menjaga keamanan dan mutu hasil kelautan dan perikanan di wilayah ini,” ujarnya.
BMN yang diserahkan meliputi berbagai fasilitas dan perlengkapan yang dianggap penting untuk mendukung kegiatan operasional Karantina Jambi. Kerjasama antara Karantina Jambi dan BPPMHKP Jambi terus memperkuat integritas dan profesionalisme dalam mengelola sumber daya negara. Kedua belah pihak berharap kolaborasi ini akan terus berlanjut dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Jambi dan sekitarnya.
Jambi, (22/02) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) kembali melaksanakan salah satu tupoksinya yaitu melakukan monitoring penyakit hewan AI (Avian Influenza) pada DOC ayam kampung yang masuk melalui Bandara Sultan Thaha Jambi. Monitoring dilakukan dengan cara pengambilan sampel swab dan darah oleh Yulia Riza dan Neni Fitriyani selaku Dokter Hewan Karantina Jambi serta Agustina Yuliana sebagai Paramedik Karantina Hewan.
Pengambilan sampel dilakukan mulai dari kargo bandara hingga peternakan ayam yang merupakan pengguna jasa rutin Karantina Hewan. Menurut Yulia Riza, kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi dan pemeliharaan ruang lingkup akreditasi laboratorium untuk pengujian Avian Influenza di Laboratorium Karantina Jambi. “Pemeliharaan ruang lingkup akreditasi ini sangat penting agar ruang lingkup pengujian senantiasa berjalan berkesinambungan serta mampu mengembangkan teknik pengujian yang lebih baik lagi khususnya di Laboratorium Karantina Hewan,” ujarnya.
Sampel yang diambil merupakan sampel swab melalui trakhea dan sampel darah ayam. Sampel swab akan diuji dengan metode PCR AI sedangkan sampel darah untuk uji serologis metode HI-AI. Yulia Riza menjelaskan bahwa sampel darah tanpa antikoagulan akan menghasilkan serum yang selanjutnya akan diuji dengan metode HI-AI untuk mendeteksi keberadaan antibodi AI sedangkan swab trakhea yang diuji metode PCR untuk mendeteksi keberadaan virus AI.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi menegaskan bahwa hasil pengujian ini akan menjadi dasar untuk pengambilan keputusan terkait langkah-langkah pengendalian dan pencegahan lebih lanjut. “Kami berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga keamanan pangan demi kesehatan masyarakat,” ujar Sudiwan.
Jambi, (23/02)- Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) melakukan pemeriksaan terhadap 60 ekor kepiting bakau yang akan dilalulintaskan ke Jakarta. Pemeriksaan yang dilakukan oleh Wahrudi, Pengendali Hama Penyakit Ikan Penyelia bertujuan untuk memastikan bahwa media pembawa (MP) tersebut bebas dari hama dan penyakit yang dapat berpotensi merugikan.
Pemeriksaan ulang ini menjadi langkah proaktif yang diambil oleh Karantina Jambi dalam rangka menjaga keamanan dan kesehatan ikan yang akan dikirim ke wilayah lain. Wahrudi menyatakan bahwa pemeriksaan fisik dilakukan secara teliti untuk memastikan bahwa kepiting bakau yang akan melintas bebas dari potensi hama dan penyakit.
Pemeriksaan ulang melibatkan evaluasi pemeriksaan jenis, jumlah, serta pemeriksaan fisik bahwa kepiting yang dilalulintaskan telah memenuhi syarat sedang tidak bertelur, ukuran karapas dan berat sesuai ketentuan. Selain itu juga untuk memastikan bahwa tidak ada tanda-tanda penyakit pada kepiting bakau. “Pemeriksaan fisik ini penting untuk dilakukan untuk menjaga kelestarian sumber daya perikanan dan keamanan pangan” tambah Wahrudi
Kamis (22/02) - Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi), Sudiwan Situmorang, bersama dengan Ketua Tim masing-masing bidang, melakukan kunjungan ke kantor PT. Angkasa Pura II Provinsi Jambi. General Manager PT. AP II, Siswanto, menyambut kedatangan rombongan dari Karantina Jambi dengan hangat.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya sinergi dan koordinasi antara Karantina Jambi dan PT. Angkasa Pura II dalam mengoptimalkan pengawasan terhadap lalu lintas Media Pembawa melalui udara dan Bandara di Provinsi Jambi. Pertemuan tersebut membahas sejumlah poin terkait rencana sinergi antara kedua pihak guna meningkatkan efektivitas pengawasan dan pengendalian.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi menyampaikan harapannya untuk terjalinnya kerjasama yang lebih erat antara Karantina Jambi dan PT. Angkasa Pura II. “Koordinasi dan kolaborasi yang strategis dengan PT.
Angkasa Pura II sangat penting bagi kami untuk menyukseskan tugas pokok dan fungsi (tupoksi), guna memberikan pelayanan terbaik dalam upaya kita untuk mengabdi pada Negeri,” ujar Sudiwan.
Pertemuan ini juga menjadi platform untuk membahas langkah-langkah konkret yang dapat diambil dalam rangka meningkatkan efisiensi pengawasan dan koordinasi antara Karantina Jambi dan PT. Angkasa Pura II.
Siswanto, General Manager PT. Angkasa Pura II, menyambut baik usulan dan harapan dari Karantina Jambi. Ia menyatakan kesiapannya untuk terus bersinergi dengan harmonis demi tercapainya tujuan bersama. “Kami sangat mendukung langkah-langkah yang diambil oleh Karantina Jambi. Kami berkomitmen untuk bekerja sama secara erat guna menjaga keamanan dan kelancaran lalu lintas Media Pembawa melalui udara di wilayah ini,” ungkap Siswanto.
Jambi, (20/02) - Tim Karantina Ikan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) terus mengintensifkan kegiatan Traceability Surveillance Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB). Kali ini, Tim Karantina Ikan yang dipimpin oleh Sukarni selaku Ketua Tim Karantina Ikan dan Ardi sebagai anggota tim melakukan surveillance di Instalasi Karantina Ikan (IKI) Udang Ketak di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Menurut Sukarni, tujuan utama dari pengawasan CKIB ini adalah untuk memastikan keberlanjutan kualitas komoditas ikan di IKI. “Kami ingin memastikan bahwa setiap tindakan yang dilakukan di Instalasi Karantina Ikan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Hal ini melibatkan pemeriksaan kebersihan kolam, kelengkapan sarana dan prasarana, serta kondisi udang ketak yang ada di tempat ini,” ungkap Sukarni.
Sukarni menambahkan bahwa timnya juga mengevaluasi kepatuhan terhadap protokol dan prosedur karantina yang berlaku kemudian menyampaikannya kepada pihak pengguna jasa untuk dapat diperbaiki. “Sangat penting untuk memastikan bahwa seluruh aspek dari proses karantina ikan berjalan dengan baik sehingga standarisasi Karantina dapat terjaga,” tambah Sukarni.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi di tempat terpisah menyampaikan bahwa kegiatan pengawasan CKIB ini merupakan bagian dari upaya Karantina Jambi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menjaga kualitas komoditas ikan di wilayah Jambi. “Diharapkan dengan pengawasan yang baik, seluruh IKI di Kuala Tungkal dapat memenuhi standar prosedur sehingga menghasilkan produk ikan yang berkualitas,” ujar Sudiwan.
Jambi, (19/02) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) melakukan pemeriksaan komoditas kelapa bulat sebanyak 280 ton yang akan diekspor ke Malaysia. Sumarto, Pemeriksa Karantina Tumbuhan Terampil yang bertugas dalam pemeriksaan terhadap komoditas perkebunan tersebut. Kelapa bulat tersebut berasal dari Nipah Panjang, Provinsi Jambi yang terkenal dengan kekayaan hasil perkebunan, khususnya kelapa bulat.
Sumarto menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan untuk memastikan bahwa kelapa bulat yang diekspor ke Malaysia memenuhi standar kesehatan tumbuhan dan bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK). Penerbitan Sertifikat Karantina didasari oleh hasil pengujian dari kelapa yang diperiksa. Jika hasil pengujian tidak ditemukan adanya OPTK, maka akan diterbitkan Phytosanitary Certificate (PC).
Pemeriksaan yang dilakukan oleh Sumarto bersifat menyeluruh, melibatkan pemeriksaan administrasi, kondisi fisik, dan juga pengawasan terhadap kemasan. Hal ini dilakukan guna meminimalkan risiko penyebaran penyakit dan memastikan bahwa ekspor kelapa bulat Nipah Panjang memenuhi persyaratan karantina yang telah ditetapkan. "Sampel kelapa bulat telah diambil untuk diuji di Laboratorium Karantina Jambi yang berguna untuk memastikan bahwa kelapa bulat bebas dari OPTK. Langkah ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memastikan bahwa ekspor kelapa bulat dari Nipah Panjang memenuhi standar internasional dan tidak membawa risiko," jelas Sumarto.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi di tempat terpisah mengharapkan kelapa bulat Nipah Panjang dapat tetap menjadi komoditas unggulan yang dapat diterima dengan baik di pasar internasional, khususnya di Malaysia. Beliau juga menekankan bahwa kerjasama antara instansi karantina dan produsen kelapa bulat sangat penting untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan ekspor produk pertanian Indonesia. "Karantina siap memfasilitasi kegiatan ekspor komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan di Provinsi Jambi dengan menjaga kualitas dan keamanan dari produk tersebut," ujar Sudiwan.
Jambi, (15-16/02) - Tim Penegakkan Hukum (Gakkum) melaksanakan patroli rutin di sepanjang Sungai Batanghari, Desa Kampung Laut, Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kawasan ini dikenal sebagai pintu masuk laut lepas ke Selat Malaka. Patroli tersebut bertujuan untuk mengawasi lalu lintas Media Pembawa (MP) HPHK, HPIK, dan OPTK di luar tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan.
Hendra Purwana, selaku Ketua Tim Gakkum, menyampaikan bahwa patroli ini merupakan bagian dari upaya pengawasan yang terus ditingkatkan untuk memastikan keamanan dan ketertiban pelalulintasan Media Pembawa (MP) di sekitar Sungai Batanghari. Tim Gakkum fokus pada pengawasan terhadap Media Pembawa yang mencakup komoditas hewan, ikan dan tumbuhan.
“Patroli rutin ini penting untuk mencegah pelalulintasan komoditas hewan, ikan dan tumbuhan yang ilegal. Sungai Batanghari merupakan jalur strategis yang perlu diawasi secara masif karena merupakan jalur yang mobilitasnya tinggi dan rawan,” ujar Hendra Purwana.
Selama patroli, Tim Gakkum yang dipimpin oleh Hendra Purwana juga melakukan koordinasi dengan Pos Airud (Korps Kepolisian Perairan dan Udara) dan Pos Lantamal (Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut). Topik diskusi utama adalah rencana agenda patroli yang akan dilaksanakan selama satu tahun ke depan. Koordinasi ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengawasan dan penegakan hukum di wilayah tersebut.
Hendra Purwana menekankan pentingnya sinergi antarinstansi dalam menjaga keamanan dan keberlanjutan lingkungan. “Koordinasi yang baik antara Tim Gakkum, Pos Airud, dan Pos Lantamal sangat diperlukan untuk menjamin efisiensi dan efektivitas patroli di sepanjang Sungai Batanghari,” tambahnya.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi di tempat terpisah berharap bahwa dengan adanya patroli rutin dan koordinasi yang baik, pengawasan terhadap lalu lintas Media Pembawa dapat terus ditangani dengan baik. Hal ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif dalam menjaga keberlanjutan sumber daya hewan, ikan dan tumbuhan di Provinsi Jambi.
Jambi, (15/02) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) melakukan pemeriksaan terhadap komoditas ekspor di Pos Pelayanan Kantor Pos Jambi. Adapun komoditas yang diperiksa adalah biji kopi liberika dan teh hitam. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa kedua produk tersebut bebas dari hama dan penyakit yang dapat merugikan negara tujuan, yaitu Austria untuk kopi liberika dan Jerman untuk teh hitam.
Nur Aliyah, Pemeriksa Karantina Tumbuhan Terampil yang bertugas melakukan pemeriksaan fisik terhadap 2 Kg biji kopi liberika yang akan diekspor ke Austria dan 1 Kg teh hitam yang akan diekspor ke Jerman. Kesesuaian fisik dengan dokumen persyaratan ekspor juga diperiksa beserta kelengkapan dan keabsahannya.
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan teliti untuk memastikan tidak ada hama atau penyakit yang menempel pada biji kopi dan teh hitam tersebut. Langkah-langkah pengawasan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menjaga kualitas dan keamanan produk ekspor Indonesia, serta memastikan tidak adanya risiko penyebaran hama dan penyakit OPTK.
Nur Aliyah mengatakan bahwa pemeriksaan ini merupakan bagian dari tugas kami untuk melindungi kualitas dari produk pertanian dari Indonesia. Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa produk yang diekspor memenuhi standar kesehatan dan keamanan yang ditetapkan oleh negara tujuan. “Hasil pemeriksaan ini akan menjadi dasar untuk menerbitkan Phytosanitary Certificate (PC) kepada kedua komoditas tersebut sehingga ekspor dapat dilakukan dengan lancar tanpa hambatan di negara tujuan,” ujar Aliyah.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi di tempat terpisah menginformasikan bahwa Karantina Jambi giat melakukan pengawasan dan pemeriksaan Media Pembawa (MP) guna meminimalisir adanya penolakan dari negara tujuan. “Kami sangat menjaga agar tidak ada Penolakan/ Notification of Non Compliance (NNC) dapat menurunkan trust dari importir terhadap kualitas barang ekspor yang dapat menjadi kerugian bagi pengguna jasa dan juga Negara,” ujar Sudiwan.
Jambi, (12/02) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) melakukan pemeriksaan ketat terhadap Ikan Betutu yang akan dilalulintaskan ke Jakarta. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa ikan-ikan tersebut memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan sebelum dilalulintaskan ke area lainnya.
Ikan Betutu memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan diminati masyarakat sebagai ikan konsumsi, sehingga membutuhkan perlindungan khusus untuk menjaga keamanan dan kualitas pangan. Oleh karena itu, pemeriksaan karantina sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit.
Pemeriksaan dilakukan sesuai prosedur guna memastikan bahwa ikan betutu bebas dari penyakt dan aman dikonsumsi. Wahrudi, Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Penyelia Karantina Jambi melakukan pemeriksaan fisik dan pengujian laboratorium.
Pemeriksaan ini juga mencakup verifikasi dokumen. Proses ini memastikan bahwa setiap ikan yang dilintaskan memenuhi regulasi dan persyaratan yang ditetapkan oleh otoritas terkait dan memastikan kesesuaian jumlah dan jenis yang tercantum pada dokumen.
“Setelah melewati serangkaian pemeriksaan, ikan betutu dinyatakan sehat dan dapat kirimkan ke Jakarta. Karantina Jambi berkomitmen untuk terus menjaga keberlanjutan ekosistem dan memastikan bahwa setiap pengiriman ikan dilakukan dengan memperhatikan standar kesehatan yang tinggi,” ujar Wahrudi.
Kepala Karantina Jambi, Sudiwan Situmorang menyatakan pemeriksaan ini adalah bagian dari upaya kami dalam menjaga negeri dari ancaman hama dan penyakit. “Kami terus siaga dalam pengawasan dan pemeriksaan komoditas hewan, ikan dan tumbuhan yang akan melintas dari dan ke Provinsi Jambi,” ujar Sudiwan.
Jambi (10/02) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) melakukan penolakan terhadap dua ekor anjing yang berasal dari Batam dan akan dilalulintaskan ke Samarinda. Penolakan tersebut dilakukan karena komoditas tersebut tidak dilengkapi dengan dokumen karantina yang diperlukan dari daerah asal.
Pejabat Karantina yang sedang bertugas, Ali Nirwan dengan sigap melakukan tindakan penahanan terhadap dua ekor anjing tersebut. Menurut mereka, tindakan ini sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.
Ali menjelaskan penahanan bermula ketika Kapal KMP Satria Pratama bersandar di Pelabuhan Roro, Kuala Tungkal. “Tim Karantina yang mengawasi lalu lintas Media Pembawa (MP) menemukan adanya dua ekor anjing yang tidak memiliki sertifikat karantina dari daerah asal,” jelas Ali.
Sesuai dengan peraturan yang berlaku, seorang pejabat karantina memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa setiap komoditas hewan yang akan dilalulintaskan antararea harus dilengkapi dengan dokumen karantina yang sesuai. “Tindakan ini bukan hanya untuk melindungi daerah asal dan tujuan, tetapi juga untuk mencegah penyebaran penyakit yang dapat membahayakan hewan wilayah tersebut.” Tambahnya.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi di tempat terpisah menghimbau agar pengawasan komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan terus ditingkatkan. “Saya mengapresiasi kinerja pejabat karantina dalam melaksanakan tupoksi di lapangan yang berhasil mengantisipasi risiko penyebaran hama dan penyakit yang dapat menjadi ancaman bagi Negeri,” ujar Sudiwan.
Jambi (09/02), Di tengah cuti bersama dan meriahnya persiapan menyambut hari raya Imlek, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) tetap menjalankan pengawasan dan pemeriksaan ketat. Pejabat karantina siaga di pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran, memastikan kewaspadaan terhadap potensi masuknya hewan, ikan, dan tumbuhan yang dapat membahayakan keamanan dan kesehatan masyarakat.
Jelang perayaan Imlek, mobilitas penyeberangan melalui jalur laut maupun udara meningkat. Hendra Purwana, Ketua Tim Penegakan Hukum (Gakkum), menyampaikan bahwa pejabat karantina telah dikerahkan untuk terus mengawasi dengan cermat arus lalu lintas khususnya di Stauan Pelayanan Bandara Sultan Thaha dan Pelabuhan Kuala Tungkal.
“Pejabat karantina tetap dalam posisi siaga, memastikan bahwa setiap komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan yang masuk atau keluar sudah melalui proses pemeriksaan dan telah #LaporKarantina.,” ujar Hendra.
Kepala Karantina Jambi, Sudiwan Situmorang, mengungkapkan harapannya agar kegiatan pengawasan ini dapat menjaga kelancaran lalu lintas komoditas yang terkait dengan perayaan Imlek. Dengan ketertiban ini, diharapkan risiko penyebaran dan ancaman penyakit terhadap lingkungan dapat diminimalisir.
Buah Semangkuk dikenal juga sebagai kacang malva. Buah ini berwarna coklat dan dipercaya memiliki banyak khasiat untuk kesehatan sehingga banyak diminati masyarakat untuk dikonsumsi sebagai obat.
Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) melakukan pemeriksaan buah semangkuk yang akan melintas ke Semarang, Senin (05/02). Wiharyanti, Pemeriksa Karantina Tumbuhan Mahir melakukan Tindakan Karantina terhadap 2 Kg Media Pembawa (MP) yang akan melintas melalui Pos Pelayanan Bandara Sultan Thaha.
Wiharyanti tidak hanya memeriksa kondisi fisik, tetapi juga memeriksa dokumen administratif yang menyertainya. Kemasan buah semangkuk juga menjadi sorotan dalam proses pemeriksaan ini untuk menjamin keamanan dan kebersihan selama perjalanan.
Wiharyanti mengatakan bahwa pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa buah semangkuk tersebut bebas dari hama dan penyakit. “Karantina Jambi berperan aktif dalam menjaga kualitas dan keamanan produk pertanian yang ada di Indonesia. Terlebih komoditas ini akan dikonsumsi oleh masyarakat, sehingga pemeriksaan harus dilaksanakan dengan baik sesuai dengan SOP yang berlaku,” ujar Wiharyanti.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi di tempat terpisah menegaskan bahwa seluruh komoditas hewan, ikan dan tumbuhan yang melintas dari dan ke Provinsi Jambi wajib diperiksa. “Mulai dari komoditas dalam jumlah banyak ataupun sedikit wajib #LaporKarantina untuk menjaga Negeri dari ancaman hama dan penyakit,” jelas Sudiwan.
Jambi, (06/02) - Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina Jambi), Sudiwan Situmorang didampingi oleh Ketua Tim masing-masing bidang menerima kunjungan dari Bea Cukai Jambi. Kepala Bea Cukai Jambi, Wijang beserta timnya turut hadir dalam rangka silaturahmi dan meningkatkan sinergi dan koordinasi.
Pertemuan tersebut menjadi momentum untuk mendiskusikan berbagai aspek terkait kerjasama di pintu pemasukan dan pengeluaran yang ada di Provinsi Jambi. Dalam diskusi yang dilakukan, fokus utama adalah kelancaran lalu lintas ekspor dan impor yang melibatkan peran dari Karantina Jambi serta Bea Cukai.
Karantina Jambi sebagai lembaga yang memiliki tanggung jawab dalam pengawasan dan pengendalian lalu lintas Media Pembawa (MP) hewan, ikan, dan tumbuhan melihat pentingnya kerja sama dengan Bea Cukai Jambi. Wijang dan timnya merespon positif dan komitmen untuk bersinergi secara maksimal guna mendukung kelancaran proses pelalulintasan di pintu masuk dan keluar di Provinsi Jambi.
Selain membahas kelancaran pelalulintasan, pertemuan tersebut juga mencakup pembahasan terkait program National Logistics Ecosystem (NLE). Kedua instansi sepakat untuk terlibat aktif dalam program ini guna meningkatkan efisiensi dan kecepatan proses logistik nasional sesuai amanat dari Presiden.
Sudiwan Situmorang menutup diskusi dengan menyampaikan harapannya. Beliau mengatakan agar sinergi dan kolaborasi yang terjalin antara Karantina Jambi dan Bea Cukai dapat terus berlangsung harmonis. “Terima kasih atas kunjungan dan juga respon positif dari Bea Cukai. Mari bersama menjaga kerjasama yang sinergis demi melaksanakan tugas dan amanah dalam menjaga Negeri,” ujar Sudiwan.
Jambi (05/02) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (BKHIT Jambi) melakukan pemeriksaan terhadap hewan Crusctacea, yaitu 150 ekor kepiting bakau dan 12.810 ekor udang belalang yang akan dilalulintaskan ke Jakarta. Pemeriksaan dilakukan di Satuan Pelayanan Bandara Sultan Thaha untuk memastikan keamanan dan kesesuaian komoditas ikan tersebut sebelum sampai di tujuan.
Pemeriksaan dilakukan oleh Ardi Aljumrada, Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Ahli Pertama. Ardi menjelaskan bahwa proses pemeriksaan melibatkan dua aspek utama, yaitu pemeriksaan administrasi dan fisik terhadap komoditilas tersebut. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk memastikan bahwa kepiting dan udang belalang yang akan dilalulintaskan bebas dari hama dan penyakit ikan yang dapat membahayakan.
"Pemeriksaan administrasi mencakup verifikasi dokumen dan persyaratan yang diperlukan untuk pengiriman. Kami juga telah melakukan pengujian laboratorium terhadap sampel pada Instalasi Karantina Ikan yang ditetapkan," ujar Ardi.
Lebih lanjut, Ardi menyebutkan bahwa upaya pemeriksaan ini merupakan bagian dari langkah-langkah yang diambil untuk menjaga keberlanjutan ekosistem perairan di kedua lokasi, serta melindungi sumber daya ikan dari potensi penyebaran hama dan penyakit yang dapat merugikan secara sosial ekonomi.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi di tempat terpisah mengatakan bahwa potensi sumber daya perikanan di Provinsi Jambi sangat besar. “BKHIT Jambi aktif melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap komoditas yang dilalulintaskan sehingga dapat memaksimalkan peran strategis dalam perlindungi sumber daya hayati dari ancaman hama penyakit hewan, ikan, dan tumbuhan,” ujar Sudiwan.
Jambi - Karantina Jambi melakukan pemeriksaan terhadap 10 ribu ton cangkang sawit yang akan diekspor ke Jepang. Negari Sakura tersebut memanfaatkan cangkang sawit dan mengolahnya menjadi sumber energi primer yang ramah lingkungan. Pemeriksaan ini dilakukan guna memastikan bahwa komoditas tersebut memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan oleh negara tujuan.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh Karantina Jambi melibatkan dua aspek utama, yaitu pemeriksaan administrasi dan fisik. Sugeng Riyadi, Pemeriksa Karantina Tumbuhan Mahir mengecek dokumen terkait ekspor. Pemeriksaan administrasi bertujuan untuk memastikan bahwa semua persyaratan hukum dan teknis telah dipenuhi sebelum komoditas dapat diekspor.
“Pemeriksaan fisik dilakukan untuk memastikan bahwa cangkang sawit yang akan diekspor bebas dari penyakit dan bahan kontaminasi lainnya. Pengawasan langsung dilakukan terhadap kualitas fisik cangkang sawit, memastikan tidak adanya serangga yang menempel yang dapat mempengaruhi kualitas dari produk ekspor tersebut,” jelas Sugeng, Jumat (2/2).
Sugeng menambahkan bahwa selain pemeriksaan fisik secara visual, dilakukan juga pengambilan sampel untuk diuji lebih lanjut di Laboratorium Karantina Jambi. “Pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada serangga, jamur ataupun Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) lainnya yang menempel pada cangkang,” kata Sugeng.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi menyatakan bahwa pihaknya memberikan prioritas tinggi pada keamanan dan kesehatan komoditas yang diekspor. “Kami bekerja sama dengan para eksportir dan produsen untuk memastikan bahwa semua persyaratan telah dipenuhi. Keberhasilan pemeriksaan ini tidak hanya penting untuk melindungi NKRI, tetapi juga untuk menjaga kualitas dan reputasi produk ekspor Indonesia di pasar internasional,” ujar Sudiwan.
Jambi, (31/01) – Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) terus meningkatkan upaya dalam mengendalikan penyakit pada kegiatan perdagangan ikan melalui program Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB). Program ini bukan hanya menjadi langkah pencegahan penyakit tetapi juga memastikan kepatuhan terhadap persyaratan perdagangan global yang semakin kompleks.
Sukarni, Ketua Tim Karantina Ikan mengatakan bahwa program CKIB mencakup kegiatan lalulintas pemasukan dan pengeluaran media pembawa antar area serta membantu menekan potensi penyebaran penyakit. “Salah satu langkah utama dalam program ini adalah implementasi traceability yang memungkinkan pelacakan dan pengawasan terhadap ketertelusuran setiap ikan dan media pembawa lainnya,” pungkasnya.
Lokasi kegiatan traceability dilaksanakan di 11 Instalasi Karantina Ikan (IKI) yang ada di Provinsi Jambi yang sudah tersertifikat CKIB. Hasil surveillance menunjukkan bahwa seluruh instalasi karantina tersebut secara konsisten menerapkan biosecurity, biosafety, dan traceability sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi di tempat terpisah mengatakan dengan adanya program CKIB, BKHIT Jambi berharap dapat menciptakan sistem karantina yang dapat memberikan perlindungan maksimal terhadap kesehatan ikan. “Selain itu, hal ini merupakan salah satu upaya dari Karantina dalam mendukung perdagangan ikan secara internasional dengan memastikan bahwa produk ikan yang dilalulintaskan baik ekspor, impor atau antararea berkualitas dan bebas dari penyakit,” ujar Sudiwan.
Jambi (30/01) - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) melakukan pemeriksaan terhadap 60 ekor sapi. Pemeriksaan dilakukan oleh Tri Rizka Abdilla selaku Dokter Hewan Karantina serta Agustina Yuliana dan Wedi Dores selaku Paramedik Karantina Hewan.
Sapi yang menjadi objek pemeriksaan ini merupakan sapi simental dan sapi bali yang akan dilalulintaskan ke Tanjung Pinang melalui Pos Pelayanan Muara Sabak. Tim Karantina Hewan bertugas melakukan pemeriksaan administrasi dan fisik secara menyeluruh guna memastikan kesesuaian jumlah, kondisi kesehatan fisik hewan dan alat angkut yang digunakan.
Selain itu, sebagai langkah pencegahan, dilakukan penyemprotan hewan dan alat angkut dengan desinfektan dan insektisida. Tindakan ini bertujuan untuk membunuh virus yang mungkin menempel pada hewan dan alat angkut, serta menghilangkan vektor-vektor yang mungkin terbawa sehingga dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit selama perjalanan.
Tri Rizka Abdilla, Dokter Hewan Karantina mengatakan bahwa pemeriksaan ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bahwa hewan yang dilalulintaskan ke daerah lain bebas dari penyakit dan tidak membawa risiko kesehatan bagi ternak di daerah tujuan. “Kami juga melakukan pengambilan sampel darah pada sapi sebagai sampel monitoring penyakit di Provinsi Jambi yang selanjutnya dapat menjadi pedoman,” ujar Tri Rizka.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi di tempat terpisah mengatakan bahwa pemeriksaan lalu lintas komoditas hewan aktif dilakukan di pintu pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan. “Karantina Jambi proaktif melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan penjagaan serta pengawasan dan mencegah penyebaran hama dan penyakit dari dan ke Provinsi Jambi,” pungkas Sudiwan.
Jambi, (29/01) – Pejabat Karantina Tumbuhan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi (Karantina Jambi) melakukan pengawasan fumigasi terhadap cangkang sawit yang akan diekspor ke Jepang. Pengawasan terhadap 9.600 ton cangkang sawit ini dilakukan di ambang luar Kabupaten Tanjung Jabung Barat, tepatnya diatas kapal angkut MV. Bari Silver. Langkah ini sejalan dengan UU Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan.
Sugeng Riyadi, Pemeriksa Karantina Tumbuhan Mahir yang bertugas menjelaskan bahwa perlakuan karantina dapat dilakukan oleh pihak ketiga yang telah teregistrasi dan pelaksanaannya diawasi oleh petugas karantina yang kompeten. “Kami melakukan pemeriksaan dari bahan fumigan yang digunakan hingga proses fumigasi selesai. Hal ini merupakan persyaratan dari negara tujuan untuk mencegah penyebaran Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang mungkin ada pada cangkang sawit,” ujarnya.
“Pengawasan fumigasi bertujuan untuk menjamin bahwa produk yang diekspor memenuhi persyaratan negara tujuan dan tidak membawa risiko penyebaran hama atau penyakit yang dapat merugikan negara tujuan. Maka dari itu, pengawasan dilakukan dengan teliti sehingga meminimalisir kemungkinan adanya Notification of Non Compliance (NNC),” tambahnya.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi menekankan pentingnya kepatuhan terhadap prosedur dan standar yang ditetapkan. “Petugas yang melakukan pemeriksaan telah memenuhi kompetensi yang diperlukan untuk memastikan bahwa proses fumigasi berjalan dengan benar dan sesuai aturan serta tetap mengutamakan keselamatan kerja dari karantinawan yang bertugas,” ujar Sudiwan.
Jambi (25/01) - Dalam rangka menjaga kualitas dan keamanan produk Sarang Burung Walet (SBW), Karantina Jambi melakukan pengujian terhadap SBW bersih hasil dari komoditas yang dilalulintaskan dari Provinsi Jambi. Pengujian ini dilakukan untuk memantau kadar nitrit yang terkandung pada SBW bersih, mengingat nitrit dapat menjadi indikator keamanan pangan yang berpotensi merugikan kesehatan konsumen serta sebagai salah satu persyaratan ekspor.
Sebanyak empat sampel SBW bersih yang diuji terdiri dari 3 sampel kegiatan domestik keluar dan 1 sampel kegiatan ekspor ke Taiwan. Personil Laboratorium Karantina Hewan, Tri Rizka Abdilla dan Wedi Dores melakukan pengujian nitrit menggunakan metode spektofotometri.
Tri Rizka Abdilla selaku Dokter Hewan Karantina, mengungkapkan bahwa pengujian ini merupakan bagian dari upaya Karantina Jambi untuk menjaga keamanan pangan komoditas hewan yang dilalulintaskan dari Provinsi Jambi. “Kami terus melakukan pemantauan secara berkala terhadap produk pangan, termasuk Sarang Burung Walet,” ujar Tri Rizka.
Selain itu hal ini juga dapat menjadi bahan evaluasi bagi para pelaku usaha di sektor SBW untuk sadar akan produknya. Pengujian nitrit akan menjadi dasar bagi Karantina Jambi dalam mengawasi produk pangan/produk hewan.
Sudiwan Situmorang, Kepala Karantina Jambi mengatakan bahwa pengujian laboratorium merupakan salah satu tugas dan fungsi karantina dalam menjaga dan mengawasi keamanan pangan. “Karantina Jambi terus berupaya dan berkomitmen untuk terus meningkatkan kapabilitas dan kompetensi personil laboratorium guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Karantina Indonesia dalam menjaga Negeri,” pungkas Sudiwan.
Jambi – Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi melakukan pemeriksaan terhadap 53.6102 meter kubik kayu meranti yang akan diekspor ke Korea Selatan. Pemeriksaan dilaksanakan di gudang milik PT. SDP oleh Isminarni, Pemeriksa Karantina Tumbuhan yang bertugas. Hal ini bertujuan untuk mencegah adanya penolakan atau Notification of Non Compliance (NNC) dari negara tujuan yang dapat menghambat proses ekspor.
Isminarni menjelaskan bahwa pemeriksaan melibatkan pemeriksaan administrasi dan fisik. "Sebelum diterbitkan sertifikat karantina, kami telah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk memastikan bahwa kayu yang diekspor memenuhi standar yang dipersyaratkan oleh negara tujuan," ujar Ismi.
Beliau juga mengatakan bahwa International Standard for Phytosanitary Measures (ISPM) Marking juga diterapkan pada kemasan kayu. Tindakan ini memberikan informasi yang jelas pada kemasan kayu bahwa kemasan telah menjalani perlakuan yang sesuai dengan standar internasional untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit.
Sudiwan Situmorang, Kepala BKHIT Jambi di tempat terpisah menjelaskan bahwa pemeriksaan ini merupakan bentuk dukungan Karantina dalam memfasilitasi ekspor dari para pelaku usaha di Provinsi Jambi. "Kami berupaya memastikan bahwa setiap komoditas yang diekspor berkualitas dan berjalan dengan lancar serta memberikan kontribusi positif terhadap perdagangan internasional,” ujar Sudiwan. (22/01) - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Jambi menggelar kegiatan sosialisasi penguatan perkarantinaan bagi para stakeholder dan instansi terkait di EV Garden Jambi. Acara ini diselenggarakan sebagai upaya untuk menindaklanjuti amanah dari Kepala Badan Karantina Indonesia dalam menyampaikan informasi terkait pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Karantina Indonesia yang KUAT (Kompeten, Unggul, Amanah, Tangguh).
Kegiatan ini dihadiri oleh Plt. Kepala Balai Besar Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sumatera Utara, N. Prayatno Ginting yang bertindak sebagai narasumber. Dalam paparannya, beliau membahas berbagai aspek terkait penguatan perkarantinaan yang telah dibentuk pasca peralihan pada Tahun 2023 lalu.
Turut hadir sebagai peserta perwakilan dari beberapa instansi terkait, antara lain Kepala Balai Standarisasi Instrumen Pertanian, plt Dinas Perikanan dan Kelautan Jambi, Biro Perekonomian Jambi, Dinas Perkebunan, Bea Cukai, BMKG, Kantor Pos Jambi, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Badan Ketahanan Pangan, Balai Pelatihan Pertanian, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jambi, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Jambi, Pelindo dan Garuda Indonesia.
Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi, Sudiwan Situmorang, menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini dapat efektif dalam menyebarkan informasi terkait Badan Karantina Indonesia yang KUAT. "Melalui kegiatan sosialisasi ini, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap peran penting Badan Karantina Indonesia dalam menjaga keamanan pangan dan kelestarian sumber daya alam," ujarnya.
Sudiwan juga mengharapkan agar sosialisasi ini dapat menjadi langkah konkret BKHIT Jambi dalam memberikan pemahaman lebih luas kepada masyarakat mengenai upaya penguatan perkarantinaan yang dilakukan oleh Badan Karantina Indonesia. Dengan demikian, diharapkan dapat terwujudnya kesadaran dan partisipasi aktif dalam menjaga keamanan sumber daya alam dan lingkungan.
Jambi, (22/01) - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Jambi menggelar kegiatan sosialisasi penguatan perkarantinaan bagi para stakeholder dan instansi terkait di EV Garden Jambi. Acara ini diselenggarakan sebagai upaya untuk menindaklanjuti amanah dari Kepala Badan Karantina Indonesia dalam menyampaikan informasi terkait pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Karantina Indonesia yang KUAT (Kompeten, Unggul, Amanah, Tangguh).
Kegiatan ini dihadiri oleh Plt. Kepala Balai Besar Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sumatera Utara, N. Prayatno Ginting yang bertindak sebagai narasumber. Dalam paparannya, beliau membahas berbagai aspek terkait penguatan perkarantinaan yang telah dibentuk pasca peralihan pada Tahun 2023 lalu.
Turut hadir sebagai peserta perwakilan dari beberapa instansi terkait, antara lain Kepala Balai Standarisasi Instrumen Pertanian, plt Dinas Perikanan dan Kelautan Jambi, Biro Perekonomian Jambi, Dinas Perkebunan, Bea Cukai, BMKG, Kantor Pos Jambi, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Badan Ketahanan Pangan, Balai Pelatihan Pertanian, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jambi, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Jambi, Pelindo dan Garuda Indonesia.
Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi, Sudiwan Situmorang, menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini dapat efektif dalam menyebarkan informasi terkait Badan Karantina Indonesia yang KUAT. "Melalui kegiatan sosialisasi ini, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap peran penting Badan Karantina Indonesia dalam menjaga keamanan pangan dan kelestarian sumber daya alam," ujarnya.
Sudiwan juga mengharapkan agar sosialisasi ini dapat menjadi langkah konkret BKHIT Jambi dalam memberikan pemahaman lebih luas kepada masyarakat mengenai upaya penguatan perkarantinaan yang dilakukan oleh Badan Karantina Indonesia. Dengan demikian, diharapkan dapat terwujudnya kesadaran dan partisipasi aktif dalam menjaga keamanan sumber daya alam dan lingkungan.
Rabu (17/01) - M. Hatta, Pejabat Karantina Ikan Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Jambi melakukan pemeriksaan di Wilayah Kerja Pelabuhan Kuala Tungkal. Beliau memastikan keamanan dan kelayakan komoditas perikanan yang akan dilalulintaskan ke Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau.
Pemeriksaan yang dilakukan melibatkan pemeriksaan administrasi dan fisik dengan tujuan utama untuk memastikan bahwa Media Pembawa (MP) yang diperiksa memenuhi persyaratan kesehatan ikan dan keamanan pangan atau tidak membahayakan masyarakat karena MP tersebut merupakan bahan pangan yang akan dikonsumsi.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan, terdapat 5000 kg ikan konsumsi, kepiting, udang, dan rajungan dengan nilai mencapai lebih dari 500 juta rupiah. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa semua komoditas perikanan tersebut dalam kondisi segar dan layak untuk dilalulintaskan. M. Hatta menjelaskan bahwa pemeriksaan administrasi melibatkan pengecekan dokumen terkait perizinan dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk memastikan bahwa komoditas perikanan memenuhi standar keamanan pangan serta jenis, jumlah, dan ukurannnya sesuai dengan peraturan.
“Kami sangat memperhatikan keamanan pangan, terutama dalam komoditas perikanan yang menjadi salah satu sumber protein utama masyarakat. Pemeriksaan ini dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan bahwa produk yang diperdagangkan aman dan layak konsumsi,” ujar M. Hatta.
Sudiwan Situmorang, Kepala BKHIT Jambi di tempat terpisah menyampaikan dengan hasil pemeriksaan yang baik diharapkan dapat memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap kualitas komoditas perikanan yang beredar dari Pelabuhan Kuala Tungkal. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan guna menjaga kesehatan masyarakat serta menjaga kualitas produk perikanan yang masuk ataupun keluar dari Provinsi Jambi,” tegas Sudiwan.
Jakarta (9-11/01) - Badan Karantina Indonesia menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) perdananya di Hotel
Bidakara, Jakarta Selatan. Acara ini menjadi forum penting bagi para pemimpin dan perwakilan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan dari seluruh Indonesia untuk menyatukan visi dan mengimplementasikan strategi yang lebih baik dalam melaksanakan tugas karantina.
Sudiwan Situmorang, Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi bersama dengan timnya berpartisipasi dalam seluruh rangkaian kegiatan yang diselenggarakan dalam Rakernas tersebut. Sudiwan juga memaparkan presentasi yang mendalam mengenai Program 100 Hari Kerja yang akan diimplementasikan di Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jambi.
Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat Manaor Panggabean mengungkapkan Rakernas ini merupakan awal bagi Badan Karantina Indonesia dan seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di seluruh Indonesia dalam membangun pondasi awal Barantin yang Kompeten, Unggul, Amanah dan Kuat dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045.
Rakernas ini diharapkan akan menjadi awal yang baik untuk memperkuat peran Badan Karantina Indonesia dalam keamanan pangan nasional serta mendukung pembangunan berkelanjutan di bidang pertanian dan perikanan.