Ada yang bisa kami bantu?
Aeromonas salmonicida. Penyakit bakterial ini sering terjadi pada semua umur & jenis ikan air tawar, meskipun jenis bakteri tersebut sering pula ditemukan pada ikan air payau dan laut. Rute transmisi yang pasti belum jelas: misalnya Kemampuan organisme hidup diluar tubuh inang ( ikan ), Peran lingkungan alami dalam transmisi, mekanisme masuknya bakteri ke dalam tubuh. Keberadaan penyakit terkait dengan pola suhu musiman:
Suhu 20°C ikan yang terserang menjadi furunculosis, dalam 4–12 hari
Suhu 13°C ikan yang terserang menjadi furunculosis, dalam beberapa minggu
Suhu < 8°C, furunculosis tidak berkembang.
Peracute :
Khususnya ukuran “ fingerling “
Ikan nampak gelap dan mati dengan segera
Internal: perubahan patologi seperti penyakit acute.
Acute :
Non size spesific
Tanda – tanda mulai muncul 2–3 hari sebelum kematian, ikan berwarna gelap & berhenti makan.
3. Sub acute: kematian bertahap, kerusakan internal terjadi, juga pada kulit.
4. Kronis: mirip dengan sub acute, tetapi dibedakan dengan adanya tanda–tanda kesembuhan pada sekitar luka.
5. Latent: tidak terdapat kematian atau tanda-tanda klinis yangberkaitan dengan infeksi A. salmonicida.
Isolasi dan identifikasi bakteri melalui uji bio-kimia. Deteksi gen bakteri melalui teknik polymerase chain reaction (PCR).
Pencegahan dilakukan dengan cara: melalui vaksinasi benih dengan anti-Aeromonas salmonicida, disinfeksi sarana budidaya sebelum dan selama proses pemeliharaan ikan, pemberian unsur immunostimulan (misalnya penambahan vitamin C pada pakan) secara rutin selama pemeliharaan, menghindari terjadinya stress (fisik, kimia, biologi), memperbaiki kualitas air secara keseluruhan, terutama mengurangi kadar bahan organik terlarut dan/atau meningkatkan frekuensi penggantian air baru serta pengelolaan kesehatan ikan secara terpadu (ikan, lingkungan dan pathogen). Terapi herbal dengan menggunakan jenis tanaman, cara mengekstraksi serta dosis & teknik aplikasi yang tepat.