Ada yang bisa kami bantu?
Bakteri Edwardsiella ictaluri merupakan bakteri berbentuk batang, bersifat gram negatif bergerak dengan bantuan flagella, tidak membentuk spora atau kapsul dan bersifat fakultatif anaerob. Bakteri ini awalnya diketahui menginfeksi ikan cannel catfish, namun belakangan diketahui dapat menginfeksi jenis ikan lainnya seperti: lele, patin, dan sidat. Secara eksperimental, beberapa jenis ikan seperti trout, nila, salmon dan ikan hias juga dapat terinfeksi jenis bakteri ini. Penularan terjadi secara horizontal yaitu kontak antara inang satu dengan inang lainnya atau melalui air. Kasus ESC umumnya terjadi pada saat suhu air relatif hangat (22-28°C), namun pada saat suhu air di bawah 20°C atau di atas 30° C, keganasan bakteri ini sangat menurun.
Ikan yang terkena BNP/ESC akan menjadi lemah, hilang nafsu makan, warna insang pucat, terkadang mata menonjol dan/atau perut bengkak (dropsy). Sering pula ditemukan adanya petechiae (bintik-bintik merah) pada bagian tubuh yang tidak berpigmen (di bawah dagu, perut atau di pangkal sirip). Berenang di permukaan air atau di tepi kolam dengan kepala mengarah ke atas. Sebelum mati, biasanya ikan berenang seperti kejang dan/atau berenang berputar seperti spiral. Terdapat bercak-bercak putih pada organ dalam (hati, limfa, ginjal, dll.)
Isolasi dan identifikasi bakteri dilakukan melalui uji bio-kimia. Deteksi gen bakteri melalui teknik polymerase chain reaction (PCR) .
Pencegahan dilakukan dengan vaksinasi anti Edwardsiella ictaluri, disinfeksi sarana budidaya sebelum dan selama proses, pemeliharaan ikan, pemberian unsur immunostimulan (misalnya penambahan vitamin C pada pakan) secara rutin selama pemeliharaan, menghindari terjadinya stress (fisik, kimia, biologi) memperbaiki kualitas air secara keseluruhan, terutama mengurangi kadar bahan organik terlarut dan/atau meningkatkan frekuensi penggantian air baru.