Ada yang bisa kami bantu?
1. PENYEBAB
Lumpy Skin Disease (LSD) disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV), virus dari keluarga Poxviridae, Genus Capripoxvirus. LSDV dapat bertahan pada suhu ruangan terutama pada koreng kering pada kulit ternak yang terinfeksi, dapat bertahan dalam nodul nekrotik hingga 33 hari atau lebih, kerak kering hingga 35 hari dan kulit yang kering setidaknya 28 hari. Virus ini rentan terhadap pH basa atau asam. Penyakit LSD adalah penyakit menular yang menyerang semua jenis sapi dan kerbau. LSD dapat disebarkan melalui gigitan serangga (nyamuk, lalat penggigit dan kutu). Selain itu juga dapat ditularkan melalui kontak langsung antar hewan melalui sekret dan eksresi. Pakan, air, kendaraan dan sarana dapat menyebarkan penyakit ini.
2. GEJALA KLINIS
Hewan yang terinfeksi LSD akan mengalami demam, tidak mau bergerak, tidak mau makan, pembengkakkan pada limfoglandula, keluarnya cairan dari hidung dan mata serta bintil-bintil kulit yang khas. Nodul kulit yang menonjol tersebar di sekitar kepala, leher, alat kelamin dan anggota tubuh. Keropeng timbul ditengah bintil, setelah keropeng terlepas akan meninggalkan bekas lubang besar. Masa inkubasi LSD yaitu antara 4-14 hari.
Bintil-bintil pada leher dan bintil keropeng yang meninggalkan luka terbuka
3. DIAGNOSA
LSD dapat didiagnosis dengan melihat gejala klinis khas penyakitnya. Hal ini sulit dilakukan jika gejalanya ringan atau bahkan tanpa gejala. Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan untuk mendeteksi dan memastikan penyakit ini seperti isolasi virus, uji serologis (uji netralisasi virus, ELISA, IFAT) dan PCR. Isolasi virus dan PCR merupakan metode paling sensitif untuk mendeteksi LSD pada kulit. Sampel yang dapat dimbil untuk mendeteksi penyakit LSD yaitu lesio kulit, keropeng, cairanvesikular didalam bintil, swab air liur dan hidung, serum, dan darah utuh.
4. PENGENDALIAN
Pencegahan dan pengendalian LSD dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti vaksinasi, pengendalian vektor, pembatasan lalulintas ternak, karantina yang tetat dan pemberantasan. Vaksinasi merupakan cara yang efektif dan sukses untuk mengendalikan LSD. Live vaccines mampu menghasilkan efek yang kuat dan respon imun tahan lama namun dapat menyebabkan peradangan lokal dan gejala ringan dengan lesi kulit. Penyebaran virus LSD sebagian besar disebabkan oleh vektor serangga penghisap darah sehingga pengendalian vektor termasuk pengendalian LSD yang diperlukan. Beberapa metode yang digunakan untuk pengendalian vektor antara lain menggunakan perangkap vektor, insektisida dan ektoparasit. Selain vektor, penularan penyakit dapat terjadi melalui hewan yang tertular dan terkontaminasi peralatan, sehingga sanitasi kandang dan peralatan harus selalu diperhatikan. Pengendalian pergerakan hewan atau karantina hewan dapat mencegah penyebaran LSD.