Ada yang bisa kami bantu?
Cucumber green mottle mosaic virus (CGMMV) merupakan OPTK A1 dimana menurut permentan 31 tahun 2018 terdapat di wilayah-wilayah di bawah ini.
America : Brazil
Asia : India, Iran, Israel,Japan, Lebanon, Republic of Korea(South Korea), Saudi Arabia, Taiwan
Europe : Austria, Czech,Bosnia andHerzegovina, Denmark,Finland, Croatia, Germany, Greece, Georgia, Hungary,Latvia, Montenegro,Macedonia, Netherlands, Romania,Russia, Serbia, Slovenia, Slovakia, Spain, Sweden, Ukraine, UK
Oceania : Australia
CGMMV adalah virus yang meyebabkan penyakit pada tanaman family cucurbite seperti semangka, melon dan timun. Virus ini masuk kedalam genus tobamovirus. Penyakit ini dapat meyerang bagian tanaman seperti daun, dan bagian buah. Gejala penyakit ini ditandai dengan bintik mosaic berwarna hijau sistemik pada daun. Gejala pada buah meyebabkan buah menjadi distorsi dan pembusukan buah. Pada timun CGMMV meyebabkan gejala sistemik seperti bercak daun, daun melepuh dan pertumbuhan terhambat. Galur mosaic CGMMV meyebabkan bintik kuning pada daun dan garis kuning atau flek atau flek pada buah mentimun (mandal, et al, 2008)
Kisaran inang CGMMV terbatas pada family cucurbitaceae dan chenopodiaceace. Beberapa strain dapat menginfeksi solanaceae. Inang alami CGMMV yaitu cucumis sativus, Cucumis anguria, Cucumis melo, Citrullus lanatus dan Lagenaria siceraria. Di Antartika CGMMV terdeteksi pada lumut (Barbilophozia dan Polytrchum dan Deschampsia Antarctica. Di India tdak diketahui CGGMMV di mentimun hanya ditemui labu botol, melon dan semangka. Beberapa percobaan CGMMV meyerang Chenopodium amaranticolor, Citrullus lanatus, Cucumis sativus, C. melo, C. melo var utilissima, Cucurbita pepo, C. moschata, Datura stramonium, Lagenaria siceraria, Luffa acutangula, Nicotiana benthami-ana, N. debneyii dan Trichosanthes anguina, Momordica charantia dan N. tabacum adalah inang tanpa gejala. Jenis tanaman yang tidak dapat terserang adalah Capsicum annuum, Carica papaya, Lycopersicon esculetum, Phaseolus vulgaris, N. glutinosa dan Vigna unguiculata. Mayoritas spesies inang menghasilkan gejala sistemik dan beberapa C. amaranticolor dan Datura stramonium menghasilkan gejala lesi local. C.sativus dan C. amanranticolor dapat digunakan untuk uji yang baik.
CGMMV sangat stabil dan menular secara alami yaitu melalui kontak bahan tanaman yang terinfeksi . Belum ada laporan disebarkan oleh vector. CGMMV diinokulasi secara alami melalui inokulasi mekanis. Penularan juga dapat melalui benih. Dapat juga ditularkan melalui kontaminasi tanah dan irigasi pada tanaman yang terinfeksi. CGMMV tetap infektif ditanah yang terkontaminasi sisa-sisa tanaman yang terinfeksi selama 10 bulan. Penularan juga dapat dilakukan melalui alat alat pertanian yang digunakan untuk memotong buah.
Penanganan penyakit karena virus ini lebih sulit dibandingkan dengan penyakit lain, hal ini dikarenakan penyakit yang disebabkan oleh virus mempunyai siklus penyakit yang komplek, vector yang efisien, penularan alami, sumber infeksi yang luas dan tidak ada obatnya. Sehingga salah satu cara pengendalian penyakit yang disebabkan oleh virus dilakukan dengan menghindari atau meminimalkan terjadinya penyakit yang disebabkan oleh virus.
Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah memperhatikan prinsip-prinsip budidaya, dimana tanah dan irigasi yang terkontaminasi dengan sisa-sisa bahan tanaman yang terinfeksi merupakan sumber utama infeksi oleh karena itu pemeliharaan saditasi dilapangan menjadi sangat penting untuk mencegah terjadinya peyebaran virus CGMMV. Setelah musim tanam sisa-sisa tanaman yang terinfeksi dapat dibakar sebelum tanam untuk menghindari keberadaan CGMMV di lapangan. Cara lain untuk menghilangkan CGMMV adalah dengan cara membuat sisa-sisa tanaman terinfeksi dibuat menjadi kompos. Karena virus menjadi tidak aktif karena suhu panas pada tumpukan kompos. Air irigasi yang terkontaminasi CGMMV juga harus dihindari untuk mencegah peyebaran jarak jauh. Karena CGMMV adalah penyakit yang terbawa benih maka menghindari penguunaan benih yang terinfeksi juga harus dilakukan artinya menggunakan benih sehat. Perlakuan panas pada suhu 75 0 c selama 3 hari terbukti tidak efektif dalam menghilangkan virus. Perlakuan panas sendiri dapat mengurangi kemampuan berkecambah pada biji. Penyebaran melalui kontak pada CGMMV dapat dihindari dengan melakukan pengaturan jarak tanam terutama pada tahap awal pertumbuhan tanaman. Perendaman benih menggunakan disinfektan dalam 10 % natrium fosfat selama 10 menit diikuti dengan pencucian dalam air, fumigasi tanah menggunakan 80 gram methylbromide/m2 dan melakukan pemindahan pada tanaman yang sakit.
Berikut beberapa gejala CGMMV pada daun melon, semangka dan daun timun: